Selasa 18 Aug 2020 13:03 WIB

Terjerat Dugaan Korupsi, Eks-Raja Spanyol Kabur ke UEA

Mantan raja Spanyol Juan Carlos ke UEA sejak skandal dugaan korupsi terungkap publik

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Mantan raja Spanyol Juan Carlos
Foto: AP Photo
Mantan raja Spanyol Juan Carlos

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Mantan raja Spanyol, Juan Carlos berada di Uni Emirat Arab (UEA) sejak 3 Agustus. Juan Carlos meninggalkan Spanyol sejak skandal dugaan korupsi terungkap ke publik.

"Raja Juan Carlos memberi tahu keluarga kerajaan bahwa dia pergi ke Emirates pada 3 Agustus, dan dia masih berada di sana sekarang," ujar juru bicara rumah tangga kerajaan.

Baca Juga

Mahkamah Agung Spanyol pada Juni memulai penyelidikan terhadap keterlibatan Juan Carlos dalam kontrak pembangunan kereta cepat di Arab Saudi. Koran asal Swiss, La Tribune de Geneve melaporkan Juan Carlos menerima 100 juta dolar AS dari mendiang raja Arab Saudi.

Juan Carlos tidak secara resmi berada dalam penyelidikan, dan berulang kali menolak memberikan komentar terkait kasus dugaan korupsi tersebut. Ketika menjadi raja, Juan Carlos mendapatkan kekebalan hukum, meski dia dapat dituntut atas kesalahan yang dilakukan sejak turun takhta. Menteri Kehakiman, Juan Carlos Campo mengatakan, mantan raja itu akan kembali ke Spanyol untuk menanggapi panggilan hakim jika diperlukan.

"Saya yakin ketika keadilan memanggilnya, dia akan hadir," ujar Campo.

Harian Spanyol, ABC melaporkan, sepuluh hari lalu Juan Carlos melakukan perjalanan dengan pesawat pribadi ke Abu Dhabi dari kota Vigo, di Spanyol. Sebelumnya beberapa media sempat berspekulasi Juan Carlos berada di Republik Dominika atau Portugal.

Juan Carlos pergi ke luar negeri karena tidak ingin kekuasaan anaknya yakni Raja Felipe terganggu oleh kegaduhan masyarakat yang disebabkan oleh persoalan pribadinya di masa lalu. Juan Carlos menduduki takhta sebagai raja pada 1975 setelah Jenderal Francisco Franco wafat. Ayah Raja Felipe itu dihormati banyak pihak karena dianggap berjasa mengakhiri era pemerintahan diktator dan menghidupkan demokrasi.

Namun, popularitas Juan Carlos turun beberapa tahun setelahnya karena serangkaian skandal, yang akhirnya memaksa dia turun takhta. Raja Felipe memberhentikan tunjangan untuk ayahnya dan melepas warisannya pada Maret, setelah muncul dugaan Juan Carlos memiliki beberapa rekening rahasia di perusahan cangkang. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement