Senin 17 Aug 2020 23:15 WIB

Pesantren Sukorejo Berharap Bantuan Covid-19 Direalisasikan

Pesantren membutuhkan tambahan dana untuk fasilitas protokol kesehatan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Fuji Pratiwi
Santri pondok pesantren (Ilustrasi). Ketua Tim Tangguh Covid-19 dari Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Ustaz Khairul Anwar berharap Kemenag segera merealisasikan dana bantuan Covid-19 tersebut.
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Santri pondok pesantren (Ilustrasi). Ketua Tim Tangguh Covid-19 dari Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Ustaz Khairul Anwar berharap Kemenag segera merealisasikan dana bantuan Covid-19 tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dana bantuan Covid-19 yang disiapkan Kementerian Agama (Kemenag) untuk pesantren hanya dapat disalurkan ke 75 persen dari total pesantren yang ada. Sisanya akan dibantu dengan pendanaan dari Kementerian Agama (Kemenag).

Ketua Tim Tangguh Covid-19 dari Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Ustaz Khairul Anwar berharap Kemenag segera merealisasikan dana bantuan Covid-19 tersebut. Karena, menurut dia, saat ini pesantrennya sangat membutuhkan tambahan dana. 

Baca Juga

"Harapannya tentu pesantren kami bisa jadi penerima (dana bantuan Covid-19), karena hal itu sangat dibutuhkan," ujar Ustaz Khairul saat dihubungi Republika.co.id, Senin (17/8).

Dalam situasi pandemi ini, menurut dia, pesantren sangat membutuhkan tambahan dana untuk menangani santri yang sakit. Selain itu, menurut dia, pesantren juga membutuhkan tambahan vitamin untuk santri, serta fasilitas protokol kesehatan.

"Pesantren butuh tambahan dana untuk penanganan santri yang sakit utamanya yang mirip-mirip dengan gejala Covid-19," ucap Ustaz Khairul.

Dia menjelaskan, jenis bantuan yang akan diberikan Kementerian Agama dalam program tersebut berupa bantuan dana operasional penanganan Covid-19 dan pembelajaran dalam jaringan. Karena itu, menurut dia, beberapa waktu lalu pihaknya telah mengusulkan agar pesantrenya menjadi penerima bantuan dana Covid-19 itu.

"Melalui Kanwill Kemenag Jatim, pesantren sudah usul untuk jadi penerima.  Dalam pengajuan juga disebutkan jumlah santri kami sebanyak 14.039," katanya.

Ustaz Khairul menambahkan, Kanwil Kemenag Jatim pada Kamis (13/8) lalu juga melakukan monitoring program pesantren tangguh. Menurut dia, salah satu staf dari Kemenag Jatim kemudian menyampaikan bahwa Pesantren Sukorejo sudah dimasukkan dalam daftar calon penerima. 

"Semoga masuk dalam SK penerima," harapnya.

Sementara itu, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag, Waryono Abdul Ghofur menyampaikan bahwa dana bantuan untuk pondok pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan di masa pandemi Covid-19 bakal cair pada akhir Agustus ini. Pencairan di waktu tersebut merupakan tahap pertama.

"Pencairan akhir agustus itu tahap pertama. Rencananya ada 3 tahap. Tata caranya sudah disebutkan dalam petunjuk teknis (juknis) dan surat pemberitahuan ke penerima termasuk persyaratannya," kata dia kepada Republika.co.id, Senin (17/8).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement