Senin 27 Jul 2020 12:54 WIB

Jamaah Haji 2020 Isolasi Diri Jelang Hari Tarwiyah

Hari Tarwiyah merupakan momen jamaah haji dari Makkah bertolak ke Mina.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Jamaah Haji 2020 Isolasi Diri Jelang Hari Tarwiyah. Jamaah haji tiba di Kota Makkah. Haji 2020 dilakukan secara terbatas di tengah pandemi Covid-19.
Foto: SPA
Jamaah Haji 2020 Isolasi Diri Jelang Hari Tarwiyah. Jamaah haji tiba di Kota Makkah. Haji 2020 dilakukan secara terbatas di tengah pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Jamaah haji 2020 yang telah tiba di kota suci Makkah, menghabiskan waktu melakukan isolasi mandiri sebelum Hari Tarwiyah. Hari Tarwiyah merupakan momen jamaah haji dari Makkah bertolak ke Mina.

Jamaah haji dengan jumlah terbatas ini telah tiba di Makkah. Mereka berasal dari beberapa kota seperti Madinah, Riyadh, Abha, Tabuk, dan Jazan.

Baca Juga

Pelaksanaan ibadah haji 2020 dilakukan terbatas, hanya sekitar 10 ribu orang. Mereka yang diizinkan adalah Muslim yang tinggal di Arab Saudi, baik warga negara asing maupun warga Saudi. Keputusan pembatasan jamaah dilakukan mengingat pandemi Covid-19 sedang menyebar.

Langkah-langkah dan tindakan pencegahan kesehatan dilakukan di setiap proses haji. Mulai dari sebelum keberangkatan hingga nanti mereka kembali ke rumah masing-masing.

Wakil Menteri Haji dan Umrah Abdul Fattah Mashat, menekankan koordinasi penuh diperlukan antara Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri. Ia juga berupaya mengimplementasikan protokol kesehatan dan keamanan.

Mashat mengatakan, jamaah dari 160 negara akan melakukan ritual tahun ini. Ia juga menegaskan jamaah dipilih melalui portal elektronik dan menyangkal jika ada beberapa pelamar lebih disukai daripada yang lain.

"Hanya mereka yang memenuhi standar kesehatan yang diperlukan yang dipilih," kata dia dilansir di Asharq Al-Awsat, Senin (27/7).

Dia juga menggarisbawahi penting bagi jamaah haji untuk selalu mengenakan gelang elektronik khusus. Gelang ini digunakan untuk memastikan penerapan isolasi mandiri. Gelang yang telah dibagikan ini diketahui memiliki akses Sistem Pemosisi Global (GPS)

Deputi Menteri Haji dan Umrah untuk Urusan Haji Hussein bin Nasser Al-Sharif, mengatakan proses penerimaan jamaah haji berlangsung dengan lancar dan efisien. "Koordinasi lengkap dilakukan antara Kementerian Haji dan Umrah, Kementerian Kesehatan dan Media, serta Otoritas Umum Penerbangan Sipil, Direktorat Lalu Lintas (Moroor) dan Saudi Arabian Airlines, dalam menerima peziarah," kata dia.

Sejumlah jamaah haji lainnya yang dipilih merupakan anggota dari sektor kesehatan dan keamanan yang telah pulih dari corona. Mereka diperkirakan tiba di Makkah Selasa (28/7) esok.

Konsul Haji Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, Endang Jumali, sebelumnya mengatakan jamaah haji yang terpilih akan dimasukkan ke dalam sebuah grup Whatsapp. Satu grup berisi 15 jamaah dari berbagai negara dan didampingi petugas haji dari Arab Saudi.

"Jenis haji yang diterapkan adalah Haji Ifrad. Jamaah diperkirakan mulai bergerak masuk ke Mekkah pada 4 Dzulhijjah atau 25 Juli 2020," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement