Selasa 21 Jul 2020 16:03 WIB

Atraksi Topeng Monyet di Kawasan Cilincing

Atraksi topeng monyet di kota-kota besar saat ini mulai jarang terlihat..

Rep: Putra M. Akbar/ Red: Mohamad Amin Madani

Monyet menaiki motor usai melakukan atraksi di kawasan Cilincing, Jakarta, Selasa (21/7). Atraksi topeng monyet di kota-kota besar mulai jarang terlihat, seiring meningkatnya kesadaran masyarakat bahwa atraksi itu mendapat sorotan dunia internasional karena kerap memaksa binatang primata untuk bertingkah tidak sesuai dengan sifat alaminya. Republika/Putra M. Akbar (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Anak-anak menonton atraksi topeng monyet di kawasan Cilincing, Jakarta, Selasa (21/7). Atraksi topeng monyet di kota-kota besar mulai jarang terlihat, seiring meningkatnya kesadaran masyarakat bahwa atraksi itu mendapat sorotan dunia internasional karena kerap memaksa binatang primata untuk bertingkah tidak sesuai dengan sifat alaminya. Republika/Putra M. Akbar (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Pawang saat mempertunjukan atraksi topeng monyet di kawasan Cilincing, Jakarta, Selasa (21/7). Atraksi topeng monyet di kota-kota besar mulai jarang terlihat, seiring meningkatnya kesadaran masyarakat bahwa atraksi itu mendapat sorotan dunia internasional karena kerap memaksa binatang primata untuk bertingkah tidak sesuai dengan sifat alaminya. Republika/Putra M. Akbar (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Anak-anak menonton atraksi topeng monyet di kawasan Cilincing, Jakarta, Selasa (21/7). Atraksi topeng monyet di kota-kota besar mulai jarang terlihat, seiring meningkatnya kesadaran masyarakat bahwa atraksi itu mendapat sorotan dunia internasional karena kerap memaksa binatang primata untuk bertingkah tidak sesuai dengan sifat alaminya. Republika/Putra M. Akbar (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Anak-anak menonton atraksi topeng monyet di kawasan Cilincing, Jakarta, Selasa (21/7). Atraksi topeng monyet di kota-kota besar mulai jarang terlihat, seiring meningkatnya kesadaran masyarakat bahwa atraksi itu mendapat sorotan dunia internasional karena kerap memaksa binatang primata untuk bertingkah tidak sesuai dengan sifat alaminya. Republika/Putra M. Akbar (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Anak-anak menonton atraksi topeng monyet di kawasan Cilincing, Jakarta, Selasa (21/7). Atraksi topeng monyet di kota-kota besar mulai jarang terlihat, seiring meningkatnya kesadaran masyarakat bahwa atraksi itu mendapat sorotan dunia internasional karena kerap memaksa binatang primata untuk bertingkah tidak sesuai dengan sifat alaminya. Republika/Putra M. Akbar (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Pawang saat mempertunjukan atraksi topeng monyet di kawasan Cilincing, Jakarta, Selasa (21/7). Atraksi topeng monyet di kota-kota besar mulai jarang terlihat, seiring meningkatnya kesadaran masyarakat bahwa atraksi itu mendapat sorotan dunia internasional karena kerap memaksa binatang primata untuk bertingkah tidak sesuai dengan sifat alaminya. Republika/Putra M. Akbar (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Pawang menerima uang usai mempertunjukan atraksi topeng monyet di kawasan Cilincing, Jakarta, Selasa (21/7). Atraksi topeng monyet di kota-kota besar mulai jarang terlihat, seiring meningkatnya kesadaran masyarakat bahwa atraksi itu mendapat sorotan dunia internasional karena kerap memaksa binatang primata untuk bertingkah tidak sesuai dengan sifat alaminya. Republika/Putra M. Akbar (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

Anak-anak menonton atraksi topeng monyet di kawasan Cilincing, Jakarta, Selasa (21/7). Atraksi topeng monyet di kota-kota besar mulai jarang terlihat, seiring meningkatnya kesadaran masyarakat bahwa atraksi itu mendapat sorotan dunia internasional karena kerap memaksa binatang primata untuk bertingkah tidak sesuai dengan sifat alaminya. Republika/Putra M. Akbar (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak-anak menonton atraksi topeng monyet di kawasan Cilincing, Jakarta, Selasa (21/7).

Atraksi topeng monyet di kota-kota besar mulai jarang terlihat, seiring meningkatnya kesadaran masyarakat bahwa atraksi itu mendapat sorotan dunia internasional karena kerap memaksa binatang primata untuk bertingkah tidak sesuai dengan sifat alaminya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement