Jumat 08 May 2020 11:23 WIB

Saudi Catat Jumlah Tertinggi Pasien Covid-19 Pulih

Kemenkes Saudi memperluas strategi pengujian tes Covid-19.

Rep: umar mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Saudi Catat Jumlah Tertinggi Pasien Pulih Covid-19.
Foto: saudigazette
Saudi Catat Jumlah Tertinggi Pasien Pulih Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kementerian Kesehatan Arab Saudi mencatat jumlah tertinggi pasien yang pulih dari virus Covid-19 sebanyak 1.352, Rabu (6/5). Jumlah harian pasien yang pulih itu menjadi yang paling tinggi sejak dilanda wabah dua bulan lalu. Kini total pasien sembuh berjumlah 6.783.

Kemenkes Saudi, dilansir di Arab News, Jumat (8/5), juga mengonfirmasi 1.687 kasus infeksi Covid-19 yang baru sehingga total kasus menjadi 31.938. Selain itu, juga dilaporkan sembilan kasus kematian tambahan, dengan demikian jumlah kematian akibat virus corona di Saudi 209.

Baca Juga

Menkes Saudi Tawfiq Al-Rabiah menyoroti fakta tingkat kematian Covid-19 di Arab Saudi adalah 0,7 persen. Ini lebih rendah secara signifikan daripada angka kematian akibat Covid-19 yang dirilis WHO baru-baru ini, yaitu 3,4 persen.

Al-Rabiah mengatakan, Saudi telah berhasil menjaga agar tingkat kematian di angka yang relatif rendah. Meski begitu dia mengakui jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 meningkat dengan cepat karena protokol perawatan dan program pengujian yang luas dan aktif.

Dari 24.946 kasus aktif yang tersisa, 137 pasien dalam kondisi kritis. Dari kasus-kasus baru, 27 persen pasien adalah orang Saudi dan 73 persen ekspatriat, sementara 91 persen adalah orang dewasa dan 80 persen pria.

Salah satu korban kematian virus corona yang dilaporkan pada Rabu (6/5) adalah seorang warga Saudi dan yang lainnya adalah orang asing, yang usianya berkisar antara 27 hingga 82. Lonjakan jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi adalah hasil dari peningkatan pengujian tes di seluruh negeri.

Hal itu telah membantu mengidentifikasi pasien yang terinfeksi dengan cepat, sebelum mereka dapat menyebarkan virus. Langkah ini telah membantu mengurangi tuntutan sistem pelayanan kesehatan.

"Sejak pecahnya pandemi, pemerintah telah mengalokasikan ribuan tempat tidur ICU dan respirator, 96 persen di antaranya masih tersedia (kosong). Syukurlah, dengan Anda (publik) mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan, kami tidak akan membutuhkannya," katanya.

Juru Bicara Kemenkes Saudi Mohammed Al-Abd Al-Aly menambahkan, kementerian memperluas strategi pengujian tes Covid-19 di masyarakat. Selama fase kedua program pengujian Covid-19 yang ekstensif, janji untuk melakukan tes Covid-19 dapat dijadwalkan melalui aplikasi Mawid.

Al-Aly menekankan, tes cepat ini, meski tidak wajib, harus dilakukan setiap warga di Saudi. Hingga kini, hampir satu juta tes Covid-19 telah dipesan melalui Mawid, yang mendiagnosis banyak kasus yang dikonfirmasi dan membantu kementerian untuk menahan penyebaran infeksi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement