Senin 04 May 2020 20:22 WIB

PBNU dan Kedubes Cina Silaturahim Secara Daring

PBNU dan Kedubes Cina di Indonesia silaturahim secara daring.

PBNU dan Kedubes Cina di Indonesia silaturahim secara daring, Senin (4/5)
Foto: Dok PBNU
PBNU dan Kedubes Cina di Indonesia silaturahim secara daring, Senin (4/5)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Kedutaan Besar Republik Rakyat Cina (RRC) untuk Indonesia melakukan silaturahim secara daring. 

“Meskipun berbeda dengan tahun-tahun lalu, tapi tidak mengurangi kekhususkannya, karena saling pengertian yang selama ini kita membangun kerja sama yang baik,” kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqqil Siroj kepada Duta Besar Cina untuk Indonesia Xiao Qian yang disampaikan secara jarak jauh. Kiai Said berada di Gedung PBNU, sementara Xio Qian di kantornya, dalam keterangan persnya, Senin (4/5).  

Menurut Kiai Said, PBNU menjalin hubungan kerja sama dengan Cina karena dalam sejarah, kedua negara, kedua bangsa telah melakukan kerja sama sejak lama. Bahkan sejak berabad-abad lalu.  

“Terlepas masalah politik, bukan masalah politik, tapi budaya, peradaban, ilmu pengetahuan, agama juga. Cheng Ho ke sini dakwah juga. Tujuh kali Cheng Ho ke sini, membangun masjid,” katanya.

“Mudah-mudah hubungan yang kuat ini menjadi hubungan peradaban makin kuat, hubungan teknologi dan ilmu pengetahuan. Jangan dibaca dalam hubungan politik. Pokoknya tidak ada hubunganya dengan politik,” tegasnya.

Kiai Said menyebutkan bahwa PBNU dan Cina telah membangun kerja sama dalam berbagai bidang, yaitu pendidikan dengan beasiswa untuk para santri, membangun MCK di beberapa pesantren di Jawa dan Banten, serta mobil ambulans. 

Pada situasi pandemi, kata pengasuh pondok pesantren Al-Tsaqofah Ciganjur, Jakarta, Selatan ini, Cina membantu PBNU sebanyak 300 alat pelindung diri (APD), 1920 alat rapid test, 16.000 masker. Serta 1000 paket sembako. Semuanya telah berada di gedung PBNU.  

Duta Besar Cina Xiao Qian pada awal pembicaraannya, mewakili masyarakat Cina menyampaikan  selamat dengan setulus hati dan unat Islam di seluruh Indonesia selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan, bulan suci dan mulia bagi umat Islam. 

Setelah Indonesia dinyatakan masuk ke dalam wabah corona pada awal maret, kata dia, Pemerintah Indonesia mengambil tindakan untuk menanganinya. Selama itu Nahdlatul Ulama mendukung kebijakan pemerintah. NU melibatkan diri dalam sosialisasi agar masyarakat mengikuti pencegahan dan pengendalian pandemi Covid-19. Selain itu NU mengajak semua kalangan membantu untuk berkontribusi kepada masyarakat terdampak Covid-19. 

"Saya juga yakin Indonesia di bawah pimpinan kuat Presiden Joko Widodo dan dukungan partisipasi aktif Nahdlaltul Ulama yang dipimpin yang mulia ketua NU Said Aqil Siroj Indonesia pasti akan berhasil memenangi dari pandemi,” katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement