Senin 13 Apr 2020 12:01 WIB

Warga Surabaya Isi Waktu di Rumah dengan Khataman Daring

Khataman Alquran ibu-ibu pengajian di Surabaya dilakukan dengan aplikasi Zoom.

Warga Surabaya Isi Waktu di Rumah dengan Khataman Daring.
Foto: dok. Republika
Warga Surabaya Isi Waktu di Rumah dengan Khataman Daring.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sejumlah warga, khususnya ibu-ibu di Kota Surabaya, Jawa Timur, memanfaatkan liburan di rumah di tengah pandemi Covid-19 dengan melakukan khataman atau menamatkan membaca kitab suci Alquran bersama-sama secara daring.

"Sebagai bentuk perkuat doa dan perbanyak membaca Alquran di masa pandemi corona, khataman berjamaah bisa tetap dilakukan melalui aplikasi Zoom. Alhamdulillah tidak mengurangi kekhusyukan," ujar warga Keputih, Surabaya, Reni Astuti, yang ikut khataman daring, Senin (13/4).

Baca Juga

Dia mengatakan khataman daring bersama ibu-ibu merupakan bagian dari imbauan pemerintah untuk menerapkan pembatasan fisik atau jaga jarak antarmanusia serta beraktivitas di rumah selama pandemi Covid-19. Berbeda dengan khataman rutin yang biasanya dilaksanakan di rumah secara berjamaah, kali ini khataman diadakan di rumah masing-masing dalam waktu serentak.

Agar suasana khataman terasa, digunakanlah video konferensi melalui aplikasi Zoom. Wakil Ketua DPRD Surabaya itu mengatakan sekitar 60 jamaah ibu-ibu mengikuti khataman daring tersebut. Khataman tersebut dipimpin langsung Ustadzah Lina dari Kenjeran. Masing-masing peserta membaca Alquran yang menjadi bagiannya sehingga jika digabungkan menjadi lengkap 30 juz.

Reni menyampaikan justru saat seperti ini kedekatan dengan Allah harus selalu dijaga. Selain ikhtiar sebagai manusia melalui berbagai upaya pencegahan dan penanganan, juga bertawakal kepada Allah atas terjadinya pandemi.

"Insya Allah kita akan dikeluarkan dari wabah ini dengan selamat," ujarnya.

Selain khataman ada juga tausiyah dari ustadzah. Tentunya, katanya, pada masa pandemi semua pihak harus saling menguatkan sehingga perlu sering juga masyarakat mendapatkan tausiyah, mauizhah hasanah dari para ulama, para kiai, para ustadz dan ustadzah.

"Ini agar mental tetap kuat dan optimistis menghadapi berbagai dampak yang mungkin muncul," kata Reni.

Pada akhir khataman, selain doa Khotmil Quran, Reni didaulat memimpin doa agar terhindar dari pandemi dan supaya pandemi cepat berlalu. Reni merencanakan khataman daring akan digalakkan di beberapa jamaah pengajian ibu-ibu di Kota Surabaya.

Menurut dia, semakin banyak warga Surabaya menggelar khataman, tentunya semakin baik. "Karena Alquran itu Asy-Syifali maa fishshudur, obat bagi yang di dalam hati. Kalau membaca Alquran hati kita bisa tenang dan tidak panik, maka tindakan kita bisa tepat dalam menghadapi kondisi sekarang. Apalagi sebentar lagi masuk Ramadhan. Tradisi masyarakat kita kan khataman lebih dari sekali. Ini jangan sampai hilang," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement