Selasa 17 Mar 2020 04:16 WIB

Saudi Hentikan Sebagian Besar Aktivitas Pemerintahan

Aktivitas pemerintahan yang tidak dihentikan di Saudi di kesehatan, keamanan, militer

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nur Aini
Tempat wisata di Arab Saudi, Riyadh Boulevard.(Saudi Gazette)
Foto: Saudi Gazette
Tempat wisata di Arab Saudi, Riyadh Boulevard.(Saudi Gazette)

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi telah menghentikan sementara seluruh aktivitas pemerintahan, kecuali sektor kesehatan, keamanan, dan militer. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk menahan penyebaran virus corona. Saudi juga memerintahkan penutupan semua mal, restoran, kafe, dan taman umum.

Sementara untuk supermarket, apotek, dan perusahaan pengiriman makanan, akan diizinkan beroperasi secara normal, sebagaimana dilansir dari laman Middle East Eye, Senin (16/3). Sejauh ini Saudi telah melaporkan 118 kasus infeksi virus covid-19.

Baca Juga

Pemerintah Saudi telah meminta semua pekerja untuk tinggal di rumah selama 16 hari mulai dari Senin (16/3). Saudi juga mengumumkan pengurangan pertemuan di kantor-kantor pemerintahan. Sektor swasta diminta untuk mengurangi jumlah karyawan yang datang ke kantor dan mendorong kerja jarak jauh.

Saudi juga telah menangguhkan semua penerbangan internasional sejak Sabtu lalu, yang efektif selama dua pekan untuk menahan wabah itu. Saudi telah menghentikan penerbangan ke beberapa negara dan menutup sekolah dan universitas untuk mencegah penyebaran penyakit.

Provinsi timur Qatif, tempat sebagian besar kasus virus corona di Saudi berasal, telah ditutup sementara. Saudi telah mengambil sejumlah langkah untuk mencegah penyebaran penyakit ini, termasuk melarang ziarah Umrah selama setahun ke Makkah dan Madinah.

Pandemi telah memaksa negara-negara untuk memberlakukan kuncian pada puluhan juta orang karena dunia berusaha untuk menahan virus yang menyebar. Secara global, lebih dari 162 ribu terinfeksi, dan lebih dari 6.000 telah meninggal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement