Rabu 11 Mar 2020 05:57 WIB

PWNU Jatim Gelar Doa Bersama Agar Terhindar dari Corona

Setelah doa bersama, warga diimbau bisa lebih tenang.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Berdoa (Ilustrasi)(Republika)
Foto: Republika
Berdoa (Ilustrasi)(Republika)

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menggelar doa bersama sebagai upaya tolak bala atas merebaknya virus corona di Kantor PWNU Jatim, Surabaya, Selasa (10/3) malam. Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim, KH. Agoes Ali Masyhuri berharap, setelah digelarnya doa bersama, masyarakat bisa lebih tenang. Sehingga, kata dia, virus corona bisa dihadapi secara bijaksana.

Gus Ali mengatakan, sebetulnya wabah corona yang kini meneror dunia masih kalah dahsyat daripada wabah TBC atau tuberkulosis. "Indonesia (angka penderita) TBC ini menempati rangking ketiga setelah India dan China. Angka kematian corona 3-5 persen, sementara TBC lebih besar lagi," kata dia.

Baca Juga

Pengasuh Pondok Pesantren Bumi Sholawat Tulangan, Sidoarjo, itu menjelaskan, corona menimbulkan kehebohan karena sebaran informasi tentang itu begitu cepat. Dimana masyarakat begitu mudahnya mengakses informasi tersebut melalui perangkat teknologi informasi.

"Berbeda dengan TBC dahulu yang tidak tersiar cepat dan luas. TBC itu tanpa diberitakan di koran, televisi dan radio," ujarnya.

Gus Ali mengimbau, masyarakat dan umat Islam agar tidak panik dan tenang dalam menyikapi virus corona. "Tenang, karena kesehatan itu berada pada kebahagiaan. Jangan mengharap sehat kalau hidupnya tidak bahagia. Orang bisa bahagia kalau ada basic kemapanan ekonomi," ujar Gus Ali.

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar NU, Kiai Haji Said Aqil Siradj, berharap agar wabah corona segera mereda. Sehingga tidak menimbulkan dampak yang lebih besar. Ia juga meminta umat Islam dan masyarakat agar tenang dalam menghadapi wabah tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement