Sabtu 29 Feb 2020 03:00 WIB

Menag Kecam Perlakuan India Terhadap Umat Islam

India memberikan status kewarganegaraan kepada semua imigran kecuali beragama Islam.

Menteri Agama Fachrul Razi memberi keterangan pers di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Menteri Agama Fachrul Razi memberi keterangan pers di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Selasa (18/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Menteri Agama Republik Indonesia Fachrul Razi Batubara mengecam keras perlakuan tidak adil Pemerintah India terhadap umat Islam. "India memberikan status kewarganegaraan kepada semua imigran bermacam-macam agama, kecuali beragama Islam," kata dia usai menutup Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VII di Pangkalpinang, Jumat (28/2) malam.

Menurut dia, pernyataan Pemerintah India itu sebagai tidak adil bagi umat Islam. Hal itu mengganggu pemikiran serta hati nurani semua orang. "Kami beranggapan penyataan ini bukanlah ajaran agamanya, hanyalah sikap dari pemerintah dan kelompok-kelompok tertentu yang ada di India," ujarnya.

Baca Juga

Ia mengatakan dua hari yang lalu, berdiskusi dengan Sekjen Liga Dunia Islam, Syekh Abdul Karim Al Isya.

Pada kesempatan itu, dia banyak bercerita tentang Islam moderat, terbuka, berkemajuan, dan Islam fobia.

Islam fobia itu, katanya, kelompok-kelompok orang yang mendengar Islam saja sudah antisekali. "Pada saat itu, saya bertanya, menurut anda (Syekh Abdul Karim Al Isya, Red) apa penyebabnya, dan dibilang banyak orang belum memahami Islam dan di dalam hati saya juga di saat itu, banyak orang Islam yang memberikan pengertian Islam yang salah kepada umat agama lain," katanya.

Oleh karena itu, ia meminta MUI mengajak dunia untuk kembali berpikir tentang bagaimana memberikan pelajaran umat di dunia tentang Islam yang sebenarnya, sehingga Islam fobia secara perlahan-lahan hilang. "Indonesia yang memiliki umat Islam di dunia atau MUI boleh mencoba sebagai motor mengajak semua negara-negara dan organisasi Islam di dunia untuk kembali Islam dan tunjukkan kepada dunia Islam itu seperti ini. Jadi apa ditunjukkan oleh si A dan B itu salah," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement