Selasa 25 Feb 2020 09:28 WIB

Menag Bahas Komitmen Dakwah Moderasi Indonesia-Arab Saudi

Indonesia menyambut baik era baru Arab Saudi dengan kembali kepada Islam Moderat.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi memberi sambutan dimulainya pembangunan Gedung Serba Guna (Auditorium) Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) di Menes, Pandeglang, Banten,
Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi memberi sambutan dimulainya pembangunan Gedung Serba Guna (Auditorium) Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) di Menes, Pandeglang, Banten,

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi menghadiri wisuda sarjana Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) angkatan 41, 42, dan 43 di Balai Sudirman, Jakarta Selatan. Prosesi wisuda 2.556 sarjana di bawah naungan Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud Riyadh ini diawali dengan parade wisudawan.

Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengn sambutan Rektor Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud, YM Dr Ahmed Salem Alaameri. Di hadapan wisudawan, menag menyatakan bahwa Indonesia dan Arab Saudi memiliki kesamaan dalam komitmen menyebarluaskan dakwah Islam yang moderat, toleran dan damai di tengah masyarakat dunia yang plural.

Atas nama pribadi dan pemerintah, Fachrul Razi menyambut baik komitmen dan inisiatif Khadimil Haramain Raja Salman Bin Abdul Aziz dan Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salaman untuk menyongsong era Baru kerajaan Arab Saudi dengan kembali kepada Islam Moderat.

"Sebuah model keberagaman yang menghargai keragaman. Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo berkomitmen pada hal yang sama yakni Penguatan Moderasi Beragama dan penanggulangan ekstremisme dan radikalisme," kata Fachrul Razi dikutip dari laman resmi Kemenag, Selasa (25/2).

Fachrul Razi menambahkan sebagai negara tempat turunnya wahyu, Saudi Arabia menjadi saksi sejarah keberadaan sebuah komunitas yang dibangun oleh Rasulullah SAW. Komunitas ini berdasarkan keadilan, persamaan, kebebasan dan persaudaraan.

Piagam Madinah, lanjut Fachrul Razi, yang menandai berdirinya komunitas tersebut merupakan dokumen persaudaraan kemanusiaan yang mengikat keragaman dalam konteks kewarganegaraan tanpa membeda bedakan.

"Seluruh masyarakat Madinah memiliki hak dan kewajiban yang sama terlepas dari perbedaan suku dan agama yang ada," ujar Fachrul Razi.

Menag juga mengucapkan selamat kepada mahasiswa dan mahasiswi LIPIA yang hari ini di wisuda. Ia berharap ilmu yang diperoleh dapat bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

"Berbahagialah saudara yang mendapat kesempatan menuntut ilmu dari para ulama dan akademisi di lembaga yang sejak berdiri memiliki komitmen untuk menyebarkan ilmu-ilmu keislaman dan Bahasa Arab sesuai dengan metode yang digunakan oleh para ulama al salaf  al-shaleh," lanjutnya.

LIPIA merupakan lembaga pendidikan yang mengajarkan ilmu tentang agama Islam yang berada di bawah naungan Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud Riyadh. Berlokasi di Jakarta Selatan. LIPIA didirikan pada tahun 1400 H/1980 M.

Tampak hadir mendampingi Menag, Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an, Muchlis M Hanafi, Direktur Diktis Arskal Salim, Staf Khusus Menag Ubaidilah dan Sesmen Khoirul Huda Basyir. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement