Kamis 27 Feb 2020 16:23 WIB

Sekjen Rabithah: Islam Indonesia Contoh Bagi Negara Islam

Islam di Indonesia sudah mampu mendamaikan hubungan antara agama dan nasionalisme.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menerima kunjungan Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (Rabithah Al Alam Al Islami), H.E. Mr.  Sheikh Mohammed bin Abdulkarim Al Issa, di Gedung MPR RI, Jakarta, Kamis (27/2/20).
Foto: Dok MPR RI
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menerima kunjungan Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (Rabithah Al Alam Al Islami), H.E. Mr.  Sheikh Mohammed bin Abdulkarim Al Issa, di Gedung MPR RI, Jakarta, Kamis (27/2/20).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA  -- Sekretaris Jenderal Rabithah Al-Alam Al-Islami atau Liga Muslim Dunia, Syekh Muhamad bin Abdul Karim Al Issa berkunjung ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (27/2) siang. Dalam kunjungannya ini, Syekh Muhammad berdialog dengan Ketua PBNU, Prof KH Said Aqil Siradj. 

Setelah pertemuan itu, Syekh Muhammad mendapatkan kesan bahwa Islam yang didakwahkan Indonesia merupakan Islam yang sangat damai. Karena itu, menurut dia, keislaman di Indonesia patut dicontoh oleh negara-negara Islam di dunia. 

"Kesan saya Islam Indonesia Islam yang sangat damai, karena Islam di Indonesia sudah mampu mendamaikan hubungan antara agama dan nasionalisme. Ini merupakan contoh bagi dunia-dunia negara Islam yang lain," ujar Syekh Muhammad usai berbincang dengan Kiai Said di Kantor PBNU, Kamis (27/2).

Menurut dia, keislaman Indonesia yang damai tersebut tercipta karena Indonesia menganut ideologi Pancasila yang mampu mengharoniskan antara agama dan negara. Selain itu, menurut dia, hal itu juga didukung oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia yang berakhlak dan berbudaya. 

 

"Itu berkat dasar negara Indonesia, pemerintah Indonesia, dan masyarakat Indonesia yang berkahlak, yang berbudaya, dan terutama berkat Nahdlatul Ulama, yang sellau berjuanga menyebarkan Islam dengan damai, salam, persaudaraan, jauh dari radikal, ektrem, jauh dari itu semua," ucapnya. 

Karena itu, Syekh Muhammad mengajak kepada seluruh umat Islam untuk mempertahankan ajaran Islam yang damai dan selalu mengdepankan persaudaraan antar umat manusia tersebut. Menurut dia, Liga Muslim Dunia juga akan selalu mendukung langkah-langkah NU kedepannya. 

"Mari kita lanjutkan itu semua. Rabithal Al Islamiyah insyaAllah akan mendukung langkah-langkah NU dalam mengharmoniskan dunia, bukan hanya nasional tapi juga dunia Internasional," kata Syekh Muhammad. 

Sementara itu, KH Said Aqil Siraj bersyukur Syekh Muhammad menyempatkan waktunya untuk bersilaturrahim ke Kantor PBNU. Karena, menurut dia, baru kali ini Sekjen Liga Muslim Dunia berkunjung ke Kantor PBNU. 

"Ini penghormatan yang besar bagi NU beliau mau berkunjung ke kantor Nahdlatul Ulama. Baru kali ini ada Sekjen Rabithah Al-Alam Al-Islami berkunjung Kantor PBNU," ujar Kiai Said di tempat yang sama. 

Dalam pertemuan itu Syekh Muhammad banyak membahas tentang Islam sebagai agama yang rahmatal lil alamin serta mengajak kepada umat Islam untuk terus melakukan silaturrahim. Sementara itu, Kiai Said menjelaskan tentang paham keislaman yang berada di Indonesia. 

"Tadi beliau bahas bagaimana Islam yang sebenarnya. Islam adalah agama yang rahmat, agama damai, agama dinussalam, agama perdamaian, bukan agama radikal, bukan agama yang mengejarkan kebencian," kata Pengasuh Pondok Pesantren Luhur Al Tsaqofah ini. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement