Sabtu 22 Feb 2020 12:37 WIB

Gandeng Gusdurian, STAISKA Depok Perkuat Budaya Literasi

STAISKA Depok ingin mewujudkan kampus berbasis literasi.

Rep: Rusydi Nurdiansyah/ Red: Nashih Nashrullah
STAISKA Depok ingin memperkuat budaya literasi di kampus.
Foto: Republika/ Rusydiansyah.
STAISKA Depok ingin memperkuat budaya literasi di kampus.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK— Rendahnya minat baca buku di kalangan mahasiswa sudah menjadi fenomena umum di dunia kampus.  Belum lagi, fenomena adanya kampus yang terpapar paham radikal dari kalangan mahasiswa. 

Atas keprihatinan tersebut, Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Karimiyah (STAISKA) Kota Depok menggandeng Gusdurian Depok memperteguh sebagai kampus berbasis literasi.  

Baca Juga

"Kami merasa terpanggil untuk melakukan penguatan kampus sebagai basis literasi toleransi dan deradikalisasi. Sebab, mahasiswa yang akan membaur dan berasimilasi dengan masyarakat perlu pembekalan ilmu pengetahuan yg memadai. Di antaranya, menyangkut tentang ideoligi, politik, ekonomi, sosial maupun budaya," ujar Ketua STAISKA Kota Depok, A Fatih di kampus STAISKA, Sawangan, Kota Depok, Sabtu (22/2).

Koordinator Gusdurian Kota Depok, Mansur Al-Farisi, menuturkan pihaknya mendukung penguatan kampus berbasis literasi. "Perangkat penguatan literasi bisa diisi dengan kajian rutin (kantin) ekstra kampus yang difasilitasi. Sehingga, mahasiswa tidak hanya membaca saja, tapi akhirnya bisa menulis," terangnya. 

Dia menuturkan, kunjungan para mahasiswa perhari ke perpustakaan belum tentu sadar literasi. Tentunya, masih ada perangkat lain menuju kampus berbasis literasi. Selain infrastruktur, fasilitas buku perpustakaan, multimedia, kajian maupun diskusi, juga SDM yang mengelolanya. 

"Dengan penguatan literasi efek keluaran mahasiswanya menjadi tangguh dengan skill dan kelebihan. Sampai saat ini, melalui Gusdurian Depok sudah mendonasikan buku sebanyak 350 judul dan terus akan bertambah," paparnya. 

Penanggungjawab Perpustakaan STAISKA Kota Depok, Masduki A Sayuti, mengungkapkan pihaknya mengembangkan perpustakaan dan bekerjasama dengan Gusdurian Depok. 

Dia mengaku masih mengalami keterbatasan judul buku atau katalog yang ada baru 580 judul buku. Menurutnya, idealnya  perpustakaan memiliki 10 ribu judul buku. "Sebagai solusi dengan menganjurkan mahasiswa yang akan lulus dan aktif untuk mendonasikan dua buku. 

Sebab, tidak sedikit  mahasiswa yang datang ke perpustakaan hanya mencari buku referensi untuk tugas. Kita terus berupaya dalam mengembangkan kampus berbasis literasi ini," pungkas Masduki. (Rusdy Nurdiansyah)

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement