Jumat 14 Feb 2020 19:16 WIB

Wapres Maruf Imbau Khatib Sebarkan Toleransi

Khatib dinilai mampu cegah terorisme akibat dari pemahaman radikal.

Wapres Maruf Imbau Khatib Sebarkan Toleransi. Wakil Presiden Republik Indonesia Maruf Amin.
Foto: Republika
Wapres Maruf Imbau Khatib Sebarkan Toleransi. Wakil Presiden Republik Indonesia Maruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengimbau para khatib untuk menyebarkan toleransi, dengan menyampaikan khutbah Jumat yang memuat konten kerukunan antarumat beragama. Menurutnya, hal itu sebagai salah satu upaya mencegah aksi terorisme sebagai akibat dari pemahaman radikal.

"Radikalisme melahirkan sikap terorisme, yang dimulai dari sikap intoleran atau ananiyah. Jangan sampai khatib mengobarkan sikap-sikap seperti itu, itu gaduh nanti umat. Itu komitmen yang harus dimiliki khatib," kata Wapres Ma'ruf saat membuka Rakernas II dan Halaqah Khatib Indonesia di Istana Wapres Jakarta, Jumat (14/2).

Baca Juga

Sebagai salah satu hulu dari penyebaran ajaran Islam, Wapres Ma'ruf meminta para khatib memiliki komitmen menjaga keutuhan dan persatuan nasional dengan mengajak umat Islam meningkatkan toleransi, baik kepada sesama umat Islam juga agama lain.

"Perbedaan agama juga kita harus bertoleransi. Kita diajarkan lakum diinukum wa liya diin, jadi ya kita masing-masing saja. Di dalam persaudaraan Islam tidak boleh ada sikap ananiyah; jangankan kepada non-Muslim, kepada sesama Muslim saja sudah mengkafirkan. Nah, itu namanya sikap ananiyah," ujarnya.

Untuk menyampaikan ceramah agama yang toleran, para khatib harus memiliki wawasan luas dan mengutamakan narasi kerukunan. Dengan demikian, khutbah yang disampaikan di setiap ibadah shalat Jumat itu tidak akan menimbulkan konflik antarsesama.

"Kita harus menjaga toleransi kerukunan, dan kita harus membangun narasi kerukunan. Di dalam khutbah itu jangan membangun narasi konflik dan narasi permusuhan," ujarnya.

Ma'ruf meminta Ikatan Khatib Dewan Masjid Indonesia (DMI) turut mendorong program Pemerintah dalam menanggulangi radikal terorisme, dengan ikut memberikan pemahaman kepada para khatib akan bahaya paham radikal. "Oleh karena itu saya minta itu dipahami betul oleh para khatib karena khatib merupakan juru dakwah utama dan terdepan, mempunyai peran penting dalam ibadah dan peran sosial yang luas," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement