Senin 27 Jan 2020 20:06 WIB

Peringati Harlah Ke-94, NU Angkat Tema Kemandirian Umat

NU memiliki fokus besar membangkitkan kemandirian umat.

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
NU memiliki fokus besar membangkitkan kemandirian umat. Foto logo nahdlatul ulama
Foto: tangkapan layar wikipedia
NU memiliki fokus besar membangkitkan kemandirian umat. Foto logo nahdlatul ulama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar acara peringatan Hari Lahir NU ke-94 di halaman Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (31/1) mendatang. Dalam momentum ini, PBNU akan secara resmi meletakkan batu pertama untuk perluasan Kantor PBNU.

Ketua Panitia Harlah NU ke-94, M Andi Najmi, mengatakan gedung PBNU yang baru itu akan dibangun di belakang Kantor PBNU yang sekarang dan peletakan batu pertama akan dilakukan pada Jumat (31/1) siang.

Baca Juga

"Alhamdulillah kita akan melakukan peletakan batu pertama perluasan kantor PBNU di belakang 400 meter. Kita akan bangun sembilan lantai sama dengan gedung ini. Itu bagian dari rangkaian Harlah biar menjadi momentum," ujar Andi saat ditemui Republika.co.id, di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (27/1).

Dia menjelaskan, dalam memperingati hari kelahiran NU, PBNU selalu memperingatinya dua kali, yaitu pada 31 Januari tahun Masehi dan pada 16 Rajab tahun Hijriyah. Namun, untuk peringatan yang 16 Rajab rencananya akan dilaksanakan di Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari, Jakarta Barat.

"Dan banyak sekali persiapan yang diilakukan untuk Harlah NU Masehi. Untuk peringatan Harlah ke-94 ini ada beberapa rangkaian. Besok tanggal 31 pagi kita juga mengadakan khataman Alquran," ucapnya.

Sementara itu, puncak acara peringatan Harlah NU ke-94  akan dilaksanakan pada Jumat (31/1) malam. Dalam acara puncak itu, PBNU sekaligus akan meluncurkan Gerakan Koin Muktamar dan mendengarkan tausiyah dari Mustasyar PBNU, KH Ma'ruf Amin yang juga Wakil Presiden, dan pidato dari Ketua Umum PBNU, Prof KH Said Aqil Siradj.

"Kemandirian NU itu sudah berjalan selama ini. Tetapi koin ini diharapkan bisa memantik lagi semangat kemandirian NU dalam berbagai hal. Diawali dengan kemandirian soal ekonomi ini," kata Andi.

Karena itu, menurut dia, peringatan Harlah NU ke-94 ini juga mengangkat tema tentang kemandirian, yaitu "Islam Nusantara, Kemandirian NU untuk Peradaban Dunia". Menurut dia, tema kemandirian tersebut sangat relevan dengan kondisi NU saat ini.

"Ini memang memontumnya pas dengan semangat yang harus dibangun. Sudah saatnya NU memang meneguhkan tentang kemandiriannya. Tapi jati diri NU dari dulu memang kemandirian," jelasnya.

Andi menjelaskan, NU lahir mulai dari gerakan ekonomi yang dibangun KH Abdul Wahab Hasbullah, Nahdlatut Tujjar (kebangkitan para pedagang). Karena itu, menurut dia, semangat itu harus digelorakan lagi agar NU semakin mandiri di berbagai bidang. Tidak hanya dari aspek ekonomi, tapi juga aspek pendidikan dan politik.

"Kemandirian NU itu semangatnya mengurangi beban yang diemban pemerintah begitu berat. Ketika NU membangun kemandiriannya lagi, maka pemerintah akan lebih leluasa jangkauannya untuk menjangkau masyarakat di luar NU," kata Andi.

Acara puncak Harlah NU ke-94 di Kantor PBNU tersebut akan dihadiri semua pengurus dan ulama NU, termasuk Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar. 

Selain itu, acara ini juga akan dihadiri tokoh sepakbola Bambang Pamungkas, Reino Barack, serta mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. "Ibu Susi nanti akan jadi host atau MC di acara puncak Harlah itu," katanya.

Andi menambahkan, peringatakan Harlah NU ke-94 ini juga diperingati cabang-cabang NU yang ada di daerah. Bahkan, kata dia, beberapa cabang NU sudah menggelar rangkaian kegiatan Harlah NU sejak jauh hari. 

"Hampir semuanya mengadakan acara Harlah sendiri. Rangkaian kegiatannya sudah dilakukan jauh hari. Bahkan beberapa ada yang menyelenggarakan kejuaraan di olahraga, seni, pendidikan," ucapnya.

Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Jakarta Timur, A Khoerussalim Ikhs, berharap di usia yang ke-94 ini NU ke depannya bisa memperbaiki ekosistem ekonomi umat, khususnya warga Nahdliyin. 

"Harapannya kami dari LPNU Jaktim bahwa ekosistem ekonomi umat atau muamalah an nahdliyah memperoleh formatnya yang kuat sehingga bisa direalisasikan secara nyata," kata Khoerussalim.

Dengan begitu, lanjut dia, maka kesejahteraan umat yang digadang-gadang selama ini bisa terwujud. Selain itu, kata dia, kedepannya PBNU bersama warga kultural nahdliyin juga harus terlibat aktif mendukung pelaku ekonomi umat. "Sehingga mereka tidak merasa terasing di rumahnya sendiri," jelasnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement