Sabtu 25 Jan 2020 10:00 WIB

Imam Bukhari yang Sembuh dari Kebutaan Berkat Doa Sang Ibu

Imam Bukhari pernah terkena penyakit mata yang menyebabkan kebutaan.

Rep: MgRol 127/ Red: Nashih Nashrullah
Imam Bukhari pernah terkena penyakit mata yang menyebabkan kebutaan. Makam Imam Bukhari di Uzbekistan.
Foto: picasaweb.google.com
Imam Bukhari pernah terkena penyakit mata yang menyebabkan kebutaan. Makam Imam Bukhari di Uzbekistan.

REPUBLIKA.CO.ID, Siapa yang tak kenal dengan maestro bidang hadis yaitu Imam al-Bukhari. Dialah Imam yang menjadi gurunya para guru dan punggawa para ahli hadis. Imam Bukhari memiliki nama lengkap Muhammad bin Ismail bin Ibrahim dan dijuluki al-Mughirah bin Bardizbah.  

Bukhari lahir pada hari Jumat, 13 Syawal 194 H. Ayahnya bernama Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah, yaitu seorang ulama ahli hadis. Namun, sejak Bukhari kecil ayahnya telah meninggal dunia dan meninggalkan ilmu untuk sang anak.  

Baca Juga

Berdasarkan buku Ibunda Tokoh-Tokoh Teladan karya Jumuah Saad, Imam Bukhari pernah mengalami rasa sakit pada kedua matanya saat masih kecil. Ternyata, sakitnya tersebut menyebabkan beliau mengalami kebutaan.  

Menghadapi hal tersebut, ibunda Imam Bukhari senantiasa menekui doa sepanjang malam dan siang, dengan penuh kejujuran dan air mata, serta selalu berbaik sangka kepada Allah SWT. Dia tidak putus asa dan terus mengadu kepada Allah tentang kebutaan anaknya.  

Hingga suatu malam, ketika ibunda Bukhari terlelap dalam tidurnya, dia bermimpi melihat Nabi Ibrahim AS yang berkata pada dirinya.

“Wahai perempuan, sungguh Allah telah mengembalikan penglihatan putramu, karena banyaknya tangisanmu atau banyaknya doa yang kamu lantunkan.” Setelah itu, atas izin Allah Imam Bukhari pun akhirnya bisa melihat. 

Ketika Allah SWT telah mengembalikan penglihatan Bukhari, Ibunda pun berupaya keras untuk mengajarkan putranya untuk mengelilingi negeri-negeri Islam untuk mencari hadis-hadis Nabi dengan hafalan yang kuat. 

Dengan kesabaran dalam memastikan hadis Nabi yang mulia, Imam Bukhari kini menjadi seorang pembesar  dalam ilmu hadis. Kitabnya, Shahih al-Bukhari juga menjadi kitab paling sahih setelah Alquran.  

Imam Muslim pernah bersua dengan Imam al-Bukhari, lalu dia mengecup keningnya dan berkata, “Biarkanlah aku mencium kedua kakimu, wahai ustaznya para ustaz, pemimpin para ahli hadis, dan dokter dalam menganalisa cacat-cacat dalam hadis.”  

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement