Kamis 23 Jan 2020 08:11 WIB

Pemimpin Muslim Kerala Berencana Satukan Azan

Kerala memiliki lebih dari 7.000 masjid dan azan berkumandang bersamaan.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Pemimpin Muslim Kerala Berencana Satukan Azan. Muslim India (ilustrasi).
Foto: AP
Pemimpin Muslim Kerala Berencana Satukan Azan. Muslim India (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KERALA -- Negara bagian Kerala di India memiliki banyak masjid yang saling berdekatan. Karena itu, suara azan yang berkumandang pun saling bersahutan dan dinilai menyebabkan ketidaknyamanan bagi masyarakat. Para pemimpin Muslim di Kerala membahas hal itu dan berencana menyatukan azan serta membatasi volumenya.

Dilansir di Deccan Herald, Kamis (23/1), Kerala memiliki lebih dari 7.000 masjid yang tersebar di seluruh negara bagian. Di banyak daerah yang didominasi Muslim, terutama di Kerala utara, banyak masjid yang letaknya berdekatan.

Baca Juga

Azan yang dikumandangkan berdurasi dua menit dan serentak dilakukan bersamaan. Akan tetapi, ada sedikit variasi dalam waktu yang diikuti oleh masing-masing masjid. Di tempat-tempat di mana terdapat lebih dari satu masjid, azan kerap dianggap menyebabkan ketidaknyamanan bagi penduduk setempat lantaran semua masjid bergema bersamaan.

Ketua Komite Haji Kerala Muhammed Faizy memprakarsai diskusi untuk menyatukan waktu azan serta membatasi tingkat suaranya. Dengan demikian, kumandang azan tidak menimbulkan gangguan bagi penduduk setempat.

Saran untuk memiliki satu azan tunggal untuk suatu wilayah berdasarkan rotasi oleh masjid-masjid lokal pun muncul. Faizy mengatakan, banyak pemimpin Muslim yang memberikan reaksi positif terhadap pengajuan tersebut.

Panakkad Sayed Hyderali Shihab Thangal Thangal, yang mengepalai Liga Muslim Persatuan India (IUML) dan Wakil Presiden Samastha Kerala Jamiyyathul Ulama, badan tertinggi ulama Islam Kerala, sebelumnya memiliki pandangan yang sama. Sekretaris Jamaah Muslim Kerala, Saifuddin Haji, mengatakan hal itu adalah inisiatif positif dari para pemimpin Muslim karena azan tidak boleh menyebabkan ketidaknyamanan.

Azan juga diharapkan tidak mengganggu siswa yang bersiap untuk ujian, orang tua atau pasien. Di Abu Dhabi di Uni Emirat Arab (UEA), sistem penyiaran langsung azan sudah ada dari Masjid Agung Sheikh Zayed ke semua masjid. Menurut para pemimpin Muslim Kerala, sistem demikian bisa dimulai di Kerala dalam jangka panjang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement