Senin 20 Jan 2020 15:48 WIB

Din: Dunia Islam dan Kemanusiaan Kehilangan Sosok Joserizal

Joserizal adalah sosok yang memiliki banyak jasa di bidang kemanusiaan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Teguh Firmansyah
Jemaah saat akan melaksanakan shalat jenazah pendiri lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) Joserizal Jurnalis di Masjid Silaturahim, Jakarta Timur, Senin (20/1).
Foto: Thoudy Badai_Republika
Jemaah saat akan melaksanakan shalat jenazah pendiri lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) Joserizal Jurnalis di Masjid Silaturahim, Jakarta Timur, Senin (20/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prof Din Syamsuddin menyampaikan, dunia Islam kehilangan atas kepergian almarhum Joserizal Jurnalis pendiri Medical Emergency Rescue Committee (MER-C). Di mata, mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini, Joserizal adalah orang yang banyak jasanya di bidang kemanusiaan.  

"Kepergian almarhum Dokter Joserizal Jurnalis bukan hanya kehilangan bagi keluarga, bagi keluarga sekampung, bagi MER-C, tapi juga bagi umat Islam Indonesia, dunia Islam dan dunia kemanusiaan," kata Din saat menyampaikan ceramah sebelum melaksanakan shalat jenazah di Masjid Silaturrahim, Cibubur, Bekasi.

Baca Juga

Din menyampaikan, kematian adalah suatu kepastian. Setiap yang berjiwa dan bernyawa pasti akan merasakan mati. Sangat manusiawi kalau semua orang khususnya orang terdekat almarhum merasa bersedih dan berduka. Namun keimanan harus bisa mengikhlaskan kepergiannya.

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) ini mengungkapkan bahwa sangat tahu prakarsa baik Joserizal bersama sahabat-sahabatnya di MER-C membela manusia di Palestina dan Myanmar serta tempat-tempat lainnya. Maka sudah sepatutnya kepergian almarhum dijadikan pelajaran agar bisa melahirkan banyak sosok seperti Joserizal.

"Umat ini, bangsa ini memerlukan figur seperti almarhum, maka marilah kita bertekad generasi penerus umat ini, generasi penerus bangsa ini, untuk melahirkan kembali Joserizal Joserizal yang baru," ujarnya.

Aktivis kemanusiaan yang lahir di Padang, Sumatra Barat pada 11 Mei 1963 ini tutup usia pada 20 Januari 2020 pada usia 56 tahun. Joserizal yang juga lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) merupakan dokter sekaligus aktivis yang membantu masyarakat korban perang dan konflik.

Pendiri MER-C ini juga telah melakukan pertolongan di sejumlah wilayah konflik seperti di Maluku, Mindanao, Afghanistan, Irak, dan Gaza serta daerah-daerah lainnya. Dalam melakukan tugasnya di daerah konflik, almarhum sering mengalami keterbatasan peralatan namun selalu ada cara dan upaya untuk membantu mereka yang membutuhkan pertolongan cepat.

Banyak karya MER-C salah satu yang paling fenomenal adalah pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina pada tahun 2009. Belum lama ini, MER-C juga mendirikan RS Persahabatan Indonesia-Myanmar di Myaung Bwe Village, Mrauk U Township, Rakhine State, Myanmar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement