Selasa 21 Jan 2020 05:15 WIB

Ketua IDI Berharap Perjuangan Joserizal Diikuti Dokter Lain

Dokter lain diharap ikuti perjuangan Joserizal.

Rep: Febryan A/ Red: Muhammad Hafil
Keluarga dan kerabat menghadiri prosesi pemakaman pendiri lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) Joserizal Jurnalis di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Senin  (20/1)).
Foto: Thoudy Badai_Republika
Keluarga dan kerabat menghadiri prosesi pemakaman pendiri lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committe (MER-C) Joserizal Jurnalis di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Senin (20/1)).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr Daeng M Faqih menyebut bangsa Indonesia telah kehilangan sosok dokter pejuang kemanusiaan dengan meninggalnya dr Joserizal Jurnalis. Meski demikian, ia berharap agar perjuangan Joserizal bisa diikuti oleh dokter-dokter Indonesia lainya.

"Ini menjadi momentum bagi dokter di Indonesia bahwa kita sudah pernah melahirkan dokter yang sangat ikhlas memperjuangkan kemanusiaan. Patut dicontoh oleh seluruh dokter di Indonesia," kata Daeng usai pemakaman Joserizal di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur, Senin (20/1).

Baca Juga

Bagi Daeng, Joserizal adalah potret dokter yang benar-benar memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan. Oleh karena itu lah dia merasa sangat kehilangan.

"Kami berharap kawan-kawan yang sudah setia bersama dr Jose untuk terus meniru teladan beliau yang barangkali sulit untuk dikerjakan oleh dokter lain," ucapnya.

Jozerizal merupakan pendiri sekaligus Dewan Pembina Medical Emergency Rescue Committee (MER-C). Bersama MER-C ia datang ke wilayah konflik untuk memberikan bantuan medis. Di ataranya ke Ambon, Poso, Irak, Afganistan dan Palestina

Salah satu yang paling dikenang adalah jasanya mendirikan sebuah rumah sakit di Jalur Gaza, Palestina. Rumah sakit yang terdiri dari empat lantai itu diberi nama Rumah Sakit Indonesia.

Jose meninggal dunia pada Senin (20/1) pukul 00.38 WIB di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta. Selain masalah jantung, Jose juga digerogoti sejumlah infeksi di saluran darah dan paru-paru. Setalah 25 hari mendapat perawatan intensif di ruang ICU, Jose akhirnya tutup usia pada umur 56 tahun.

Pria kelahiran Padang, Sumatra Barat, itu dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur pada hari ini, Senin (20/1) pukul 13.30 WIB. Sejumlah rekan seperjuangannya ikut melepas kepergian dokter pejuang kemanusiaan itu.

 

-

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement