REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tim Waqf International melakukan kunjungan ke proyek Baitul Wakaf dan Hidayatullah di Jawa Timur. Perjalanan dilakukan selama empat hari dirangkai dengan diskusi, mengamati dan langsung melakukan peninjauan di lapangan. Kegiatan tersebut berakhir Sabtu (21/12).
Founder dan Presiden Direktur Baitul Waqf International (BWI) Dato' Abu Ubaidah kagum atas proyek-proyek wakaf Baitul Wakaf yang telah berjalan di sektor pendidikan dan ekonomi.
"Saya kagum dengan proyek wakaf yang sudah eksis dan sedemikian besar dan tersebar. Maka, inilah sebenarnya esensi dari wakaf untuk kesejahteraan umat yang berdampak perubahan tangan di bawah menjadi tangan di atas," ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Asih Subagyo, selaku pembina Baitul Wakaf menyebutkan, visit kali ini mengunjungi lima titik sekolah boarding school Hidayatullah dan empat unit minimarket berikut dengan distribution center (DC). “Minimarket dengan brand Sakinah Mart ini berawal dari koperasi yang telah berdiri sejak tahun 1993. Kini Sakinah Mart di Jawa Timur telah menyebar di 21 titik dan dua di antaranya adalah aset wakaf produktif,” kata Asih.
Tim Baitul Waqf International mengunjungi cabang Sakinah Mart di Surabaya.
Ia mengemukakan, potensi kerja sama untuk pengembangan proyek wakaf sangat memungkinkan membuat aset semakin berkembang dan produktif. Apalagi dengan sebaran program pendidikan Hidayatullah tidak lepas keberadaannya sejak awal memang wakaf adalah instrumen utamanya.
“Semua proyek seperti sekolah awalnya dari wakaf. Tantangan wakaf ke depan adalah bagaimana asetnya bisa terus dikembangkan dan manfaat hasil pengelolaannya juga semakin besar yang mengalir. Maka, sangat jelas wakaf menjadi instrumen ekonomi yang potensial untuk dikembangkan. Sebab, ketika produktif, wakaf akan menjadi sumber pendapatan,” papar Asih yang juga ketua Departemen Luar Negeri DPP Hidayatullah.
Tidak hanya melakukan kunjungan, dalam kesempatan ini, tim Baitul Waqf International dan Baitul Wakaf juga melakukan edukasi wakaf ke salah satu perguruan tinggi Hidayatullah, STAIL Lukmanul Hakim di Surabaya. Mereka juga melakukan meeting point dengan beberapa pengusaha.
“Insya Allah, Baitul Wakaf akan bekerja sama secara global untuk mengembangkan aset wakaf ke depan. Selain itu, juga akan menggelar konferensi internasional mengenai wakaf. Hal ini bertujuan agar semakin banyak yang memahami wakaf dan terbuka hatinya untuk ikut mengembangkan wakaf,” ujarnya lagi.