Senin 13 Jan 2020 14:26 WIB

Mathla'ul Anwar Ajak Ormas Islam Beri Pemahaman Islam Benar

Dakwah diminta memegang prinsip Pancasila dan tidak mengarah ke radikal.

Wakil Presiden RI KH Maruf Amin menerima Pengurus Besar Mathla
Foto: dok. KIP/Setwapres
Wakil Presiden RI KH Maruf Amin menerima Pengurus Besar Mathla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mathla'ul Anwar mengajak semua organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam memberikan dakwah atau ceramah keagamaan yang memegang prinsip Pancasila dan tidak mengarah ke radikal. Hal itu disampaikan Ketua Majelis Amanah Pengurus Besar (PB) Mathla'ul Anwar, Irsjad Djuwaeli, usai menemui Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Kantor Wapres Jakarta, Senin (13/1).

Irsjad mengatakan ormas-ormas Islam yang terdaftar di lembaga Majelis Ulama Indonesia (MUI) bisa dipastikan tidak tercemar paham radikal karena bergerak dalam satu visi untuk tidak melenceng dari Pancasila. "Ormas-ormas yang tergabung dalam MUI kelihatannya tidak ada yang radikal, tapi kelompok yang tidak tergabung di dalam ini yang kadang berpendapat lain. Maka tugas kita memberikan pemahaman dakwah yang benar," kata Irsjad.

Baca Juga

Mathla'ul Anwar mendukung upaya Pemerintah menanggulangi gerakan radikalisme dan terorisme, yang programnya dipimpin langsung oleh Wapres Ma'ruf Amin. Dalam mendukung upaya Pemerintah itu, Irsjad mengatakan Mathla'ul Anwar mendorong para penceramah untuk menyampaikan khutbah yang sesuai dengan ajaran Islam wasathiyah atau Islam jalan tengah.

"Kami ingin mengarahkan dalam agama boleh berpendapat apa saja, tetapi dalam kebangsaan tidak boleh di luar Pancasila. Radikalisme yang mengancam, itu jadi musuh negara," ujarnya.

 

Mathla'ul Anwar merupakan ormas Islam yang utamanya bergerak dalam bidang pendidikan. Ormas tersebut awalnya muncul di Pandeglang, Banten dan kini sudah memiliki sekitar 15 juta kader yang tersebar di Indonesia.

Mathla'ul Anwar didirikan pada 10 Juli 1916 oleh KH. Mohammad Yasin, KH. TB Mohammad Sholeh dan KH Mas Abdurrahman di daerah Menes, Kabupaten Pandeglang. Kini, ormas tersebut memiliki 30 pengurus wilayah provinsi, 63 perguruan tinggi dan ribuan madrasah.

Turut hadir dalam pertemuan dengan Wapres Ma'ruf Amin tersebut ialah Ketua Majelis Fatwa Abdul Wahid Sahari, Ketua Umum Ahmad Sadeli Karim, Ketua I Mohammad Zen, Ketua II Jihaduddin, Ketua Bidang Humas Aat Surya Safaat dan Ketua Umum DPP Generasi Muda Mathla'ul Anwar Ahmad Nawawi Arsyad.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement