Selasa 07 Jan 2020 05:15 WIB

Journey to Silk Road: Antara Samosa dan Bukti Cinta

Kisah dari Taskhent

Istana Khordaya Khan di Jalur Sutra
Foto: Uttiek M Panji Astuti
Istana Khordaya Khan di Jalur Sutra

Oleh: Uttiek M Panji Astuti, Traveler dan Penulis Buku

"Samosa itu dari sini. Itu adalah makanan kesukaan Sultan Babur yang dibawa dalam ekspedisi ke India," kata Sanjar meyakinkan saya saat sarapan pagi dengan menu samosa.

Bagi yang belum tahu, samosa adalah semacam kue pastel berbentuk segitiga yang digoreng. Isiannya kentang, daging, bawang bombay dan sebagainya. Bumbunya sedikit spicy karena beraroma kari.

Dalam bahasa Hindi disebut samusa dan dalam bahasa Persia disebut sanbosag. Tak hanya kedua bahasa ini saja, samosa memiliki banyak nama di wilayah yang berbeda-beda.

 

Samosa menjadi makanan favorit yang dihidangkan untuk para pangeran dan bangsawan di Kesultanan Delhi sekitar tahun 1.300 M. Sekarang ini samosa diidentikkan dengan makanan India. Padahal aslinya berasal dari Uzbekistan.

Percampuran budaya termasuk tradisi kulinernya tak terelakkan. Apalagi kalau secara geografis wilayahnya berdekatan. Belum lagi kalau dalam sejarahnya wilayah itu pernah berada di bawah kekuasaan yang sama.

photo
Kue Samosa

Sultan Babur yang bernama Zahiruddin Muhammad Babur (1526-1530 M) adalah raja pertama sekaligus pendiri Kerajaan Mughal.

Ia adalah keturunan Amir Timur. Ayahnya penguasa wilayah Fergana. Sepeninggal Amir Timur kerajaannya terpecah menjadi tiga. Bukhara, Andijan dan Fergana.

Di Khordaya Khan Palace, Kokand-Fergana, yang saya kunjungi beberapa hari lalu, banyak disimpan benda-benda peninggalan Sultan Babur. Termasuk baju zirah dan senjatanya.

Ekspedisi Sultan Babur ke India pada awalnya masih menghadapi ancaman dari kalangan Hindu. Namun akhirnya semua dapat ditumpas. Jadi kalau sekarang Hindu India masih terus memusuhi Muslim, ada sejarah panjang di belakangnya.

Di depan lukisan Sultan Babur sempat saya bisikkan, "Seandainya engkau tahu, Masjid Babri yang kau dirikan kini disita dan tidak boleh digunakan lagi untuk shalat, alangkah pilu hatimu."

photo
Sultan Babur

Pada 1530 Sultan Babur mangkat, usai menumpas perlawanan Muhammad Lodi di dekat Gogra.

Keturunan Sultan Babur yang paling terkenal adalah Shah Jahan (1628-1658 M). Ia yang memerintahkan pembangunan Taj Mahal sebagai bukti cinta pada mendiang istrinya. Bangunan Taj Mahal masih berdiri kokoh hingga kini.

Membuat bangunan yang luar biasa indah sebagai bukti cinta juga pernah dilakukan leluhurnya, Amir Timur. Ia mempersembahkan Masjid Bibi Khanum yang keindahan masih mencengangkan siapa saja yang melihatnya berabad kemudian.

Ah, ternyata para pria Asia Tengah tak hanya pandai membuat Samosa, tapi juga bisa memberikan bukti cinta!

Tashkent, 5 Januari 2020

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement