Jumat 29 Nov 2019 16:30 WIB

50 Anak Mualaf dan Dhuafa asal Papua akan Belajar di AFKN

Kedatangan 50 anak mualaf dan dhuafa ini terganjal biaya.

Santri AFKN
Foto: ROL/Agung Sasongko
Santri AFKN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 50 anak mualaf dan dhuafa dari Kabupaten Yapen Waropen dan Kabupaten Serui (Provinsi Papua) akan menimba ilmu di Pesantren al-Fatih Kaffah Nusantara (AFKN), Bekasi, Jawa Barat. Namun, kedatangan para calon santri ini terganjal biaya.

Karenanya Pesantren AFKN memperkenalkan program patungan 20.000 ribu rupiah per orang guna membantu mereka untuk tiba dan menimba ilmu di Pesantren AFKN. Setiap anak membutuhkan biaya pemberangkatan sebanyak 4 juta rupiah.

"Pesantren membutuhkan 10.000 orang ikhlas yang ingin memfasilitasi 25 anak dari Serui, dan 25 anak dari Yapen Waropen guna menimba ilmu di sini," kata Presiden Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara (AFKN), Ustaz Fadhlan Gharamatan, dalam pesan singkatnya, Jumat (29/11).

Pondok Pesantren Nuu Waar Al Fatih Kaffah Nusantara merupakan Pondok Pesantren di mana 95 Persen dari 750 Santrinya berasal dari Papua. Mereka dididik di Pesantren ini secara gratis dan diharapkan kelak kembali ke daerahnya untuk menjadi pelopor bagi masyarakat tempat asalnya.

Saat ini, pesantren AFKN terus alami pengembangan. Masjid Agung Nuu Waar tengah dibangun. Pembangunan masjid memasuki tahap cor bagian bangunan untuk ruang kelas. Fasilitas pesantren juga diperbaiki, termasuk bangunan untuk dapur umum.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement