Selasa 17 Dec 2019 18:09 WIB

Muallaf Center PBNU akan Sampaikan Islam yang Ramah

Muallaf Center PBNU juga akan membina mualaf secara berkelanjutan.

Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU), KH. Misbahul Munir Cholil (baju putih) saat melantik pengurus Muallaf Center PBNU di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (17/12).
Foto: Republika/Muhyiddin
Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU), KH. Misbahul Munir Cholil (baju putih) saat melantik pengurus Muallaf Center PBNU di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (17/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) KH. Misbahul Munir Cholil resmi melantik pengurus Muallaf Center PBNU di Jakarta, Selasa (17/12). Lembaga baru di bawah naungan PBNU ini kedepannya akan menyampaikan Islam rahmatal lil alamin sehingga semakin banyak masyarakat yang memeluk Islam.

Dalam acara tersebut, pendakwah yang akrab dipanggil Kiai Misbah ini melantik sekitar 20 pengurus Muallaf Center PBNU. Dia menjelaskan, Muallaf Center ini didirikan sebagai ikhtiar PBNU untuk menyampaikan Islam yang ramah.

Baca Juga

"Muallaf Center ini bagian dari ikhtiar NU menyampaikan Islam yang ramah. Bukan Islam yang marah. Islam ahlussunnah wal jamaah (Aswaja)," ujar Kiai Misbah kepada Republika.co.id usai melantik pengurus Muallaf Center di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (17/12).

Kiai Misbah bersyukur melihat besarnya animo masyarakat masuk Islam melalui NU. Menurut dia, hal itu menunjukkan dakwah NU tersampaikan dengan baik, tanpa adanya paksaan. Namun, menurut dia, mualaf yang telah masuk Islam tersebut masih perlu dibina lebih lanjut.

"Nah ini harus ada keseragaman sehingga mereka akan memdapatkan pembinaan berkelanjutan. Jadi tidak hanya sekadar masuk Islam, dapat sertifikat. Tapi kita harapkan ada pembinaan berkelanjutan," ucap Dewan Pembina Muallaf Center PBNU ini.

Kiai Misbah mengatakan, Muallaf Center PBNU nantinya tidak hanya akan melakukan pembinaan melalui pengajian, tapi juga akan memanfaakan teknologi digital. Menurut dia, mualaf saat ini sulit membedakan ajaran yang sesuai dengan ajaran Rasulullah dan mana yang bukan, khususnya di media sosial.

"Saya khawatir kalau nggak dibina mereka akan disergap oleh orang yang tidak mengerti agama. Akhirnya mereka menampilkan Islam yang bukan Islam yang ramah, bukan Islam Aswaja. Dan itu menjadi malapetaka buat kita nanti," kata Kiai Misbah.

Di tempat yang sama, Ketua Panitia Pelantikan Muallaf Center PBNU Firman Firdhousi Soetanto menjelaskan, Muallaf Center PBNU akan mengajak masyarakat memeluk Islam tanpa mendiskreditkan kelompok atau penganut agama lain. Menurut dia, Islam juga harus mampu menganyomi penganut agama lain yang ada di bumi nusantara.

"Semoga dengan hadirnya Muallaf Center PBNU di bawah bimbingan ulama NU bisa berperan menghadirkan suatu wajah Islam yang rahmatal lil alamin," ujar Firman dalam sambutannya.

Ketua Umum Muallaf Center PBNU, Gus Wahyu NH. Aly mengatakan, lembaga yang dipimpinnya tersebut diinisiasi oleh Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj dan KH. Misbahul Munir. Muallaf Center PBNU ini menjadi wadah konsultasi bagi masyarakat yang hendak masuk Islam atau yang baru menjadi mualaf.

Muallaf Center PBNU juga akan membantu masyarakat yang mengalami masalah keagamaan tertentu. Misalnya, seorang Muslim yang sedang mengalami krisis dengan keagamaannya.

"Untuk hal itu, Muallaf Center akan berperan dengan memberikan bimbingan sehingga harapannya bisa memberikan pencerahan keilmuan agama tentang Islam, sehingga diharapkan bisa mengobati krisis keagamaan yang sedang dihadapinya," kata Gus Wahyu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement