Jumat 06 Dec 2019 19:21 WIB

Masjid Ramah Lingkungan Pertama di Eropa Dibuka

Masjid ini mengunakan teknologi yang ramah lingkungan.

Rep: Idealisa Masyarafina/ Red: Agung Sasongko
Masjid di Inggris. Ilustrasi
Foto: Foxnews
Masjid di Inggris. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CAMBRIDGE -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan secara resmi membuka Masjid Pusat Cambridge di Inggris. Masjid ini pertama kali dibuka untuk umum pada bulan April, dan diresmikan Kamis (5/12).

"Saya pikir tempat ibadah ini akan menjadi jawaban terbaik untuk meningkatnya anti-Islamisme," kata Erdogan, dilansir di Aljazirah, Jumat (6/12).

Baca Juga

"Saya percaya masjid ini, yang telah menjadi simbol solidaritas terhadap diskriminasi sejak saat pertama, akan, insya Allah, terus menjadi pusat persatuan, perbincangan, dan perdamaian di masa depan," tambahnya.

Penyanyi Muslim Inggris Yusuf Islam, sebelumnya dikenal sebagai Cat Stevens, adalah di antara para pengunjung masjid. Beberapa donor lain berkontribusi pada pengembangan masjid, termasuk pemerintah Turki dan Dana Nasional Qatar. Menurut situs web masjid, desainnya terinspirasi oleh tradisi arsitektur agama Islam dan Inggris.

"Kami berusaha mengembangkan ide masjid Inggris untuk abad ke-21," kata laman Web tersebut.

"Dengan segala sesuatu mulai dari panel surya dan pemanenan air abu-abu hingga teknologi pemanasan dan pendinginan canggih, ini adalah pelopor dalam 'deen hijau (kepercayaan)', mengingatkan kita akan hubungan kita dengan alam," kata situs web.

Pendukung Erdogan berkumpul di situs tersebut, serta para pengunjuk rasa yang bersatu menentang kunjungan pemimpin Turki dan apa yang mereka katakan adalah dukungan nyata masjid terhadap kebijakan Ankara.

Erdogan tiba di Inggris beberapa hari sebelumnya untuk menghadiri pertemuan puncak NATO dua hari di dekat London.  Dalam pertemuan itu beberapa pemimpin NATO saling bentrok, dengan beberapa tidak setuju atas operasi Turki baru-baru ini di Suriah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement