Selasa 12 Nov 2019 04:00 WIB

Mengenal Sikap Qanaah

Sikap qanaah lahir dari kesadaran diri bahwa yang menentukan rezeki adalah Allah SWT

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Takwa
Foto: Mgrol120
Ilustrasi Takwa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sikap qanaah lahir dari kesadaran diri bahwa yang menentukan rezeki adalah Allah SWT. Allah berfirman dalam surah al-Isra ayat 30, yang artinya, Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.

Sikap qanaah lahir dari kesadaran bahwa ukuran kemuliaan dan kekayaan tidak terletak dari banyak sedikitnya re zeki, tetapi dari sikap qanaah atas rezeki yang diterimanya. Rasulullah SAW ber sabda, Jauhilah segala yang haram, nis ca ya engkau akan menjadi orang yang pa ling baik ibadahnya. Puaslah dengan se tiap rezeki yang Allah berikan ke pada mu, niscaya engkau akan menjadi orang yang paling kaya. (HR Tirmidzi, Ahmad Thabrani, Baihaqi, dan Abu Ya'la).

Ketika memiliki sifat qanaah, se seorang akan menjadikan dirinya terhormat. Karena sikap mulia tersebut membuat seseorang merasa berkecukupan, tidak mencari-cari atau menginginkan apa yang ada pada tangan orang lain. Selain itu, qanaah juga membuat diri tidak mengeluhkan apa yang telah diberikan oleh Allah SWT.

Qanaah akan berimbas pada kesyukuran. Rasulullah SAW bersabda, Jadilah kamu orang yang wara sehingga kamu menjadi orang yang lebih banyak ber ibadah. Dan, jadilah kamu orang yang bersi kap qanaah, maka dengan demikian kamu menjadi manusia yang lebih banyak bersyukur. (HR Baihaqi)

Selain itu, akan terhindar dari sifat putus asa atas ujian dan cobaan yang diberikan oleh Allah kepadanya. Rasulullah SAW bersabda, Sungguh beruntung orang yang masuk Islam mendapat rezeki secukupnya dan ia merasa cukup dengan apa yang telah Allah berikan kepada- Nya. (HR Muslim).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement