Jumat 06 Dec 2019 23:45 WIB

ICMI Anugerahi Habibie Gelar Bapak Teknologi dan Demokrasi

Penganugerahan gelar tersebut diberikan dalam Silaknas ICMI di Padang.

Ilham Akbar Habibie (kiri), mewakili ayahnya Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie, berpidato usai menerima penghargaan dari Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie (kanan) saat pembukaan Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) dan Milad Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) 2019, di Universitas Negeri Padang (UNP), Padang, Sumatera Barat, Jumat (6/12/2019).
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Ilham Akbar Habibie (kiri), mewakili ayahnya Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie, berpidato usai menerima penghargaan dari Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie (kanan) saat pembukaan Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) dan Milad Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) 2019, di Universitas Negeri Padang (UNP), Padang, Sumatera Barat, Jumat (6/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG— Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) memberikan penghargaan kepada BJ Habibie sebagai bapak teknologi dan demokrasi Indonesia. Penghargaan  diserahkan kepada perwakilan keluarga almarhum BJ Habibie.

Ketua Umum ICMI, Prof Jimly Asshiddiqie, dalam Silaturahmi Kerja Nasional (Silaknas) dan Milad ke-29 ICMI di Padang, Jumat (6/12) mengatakan penghargaan tersebut tulus diberikan kepada BJ Habibie karena beliau merupakan salah seorang telah berjasa mendirikan ICMI dan merupakan ketua umum pertama ICMI yang berdiri pada 1990-an.

Baca Juga

"Hari ini merupakan Silaknas yang terakhir di masa kepemimpinan saya dan merupakan milad ke-29 ICMI, itu berarti ICMI telah berdiri 29 tahun," kata dia.

Dia berharap ke depannya yang akan menjadi pemimpin ICMI tidak lagi dari generasi pendiri, namun harus disiapkan kepemimpinan ICMI ke depannya dalam jangka panjang.

 

"Semoga dalam jangka panjang ICMI sungguh-sungguh menjadikan Indonesia yang unggul dalam mengelola sumber daya alam yang sebanding dengan jumlah SDMnya," katanya menjelaskan sembari menambahkan unggul yang dimaksud dalam  menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, berbudaya nusantara, bersatu, dan terorganisir. 

Dia juga mengatakan akan meresmikan Ikatan Cendekiawan Muslim Asia Tenggara (ICMA) yang fokus pada gerakan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan jaringan bisnis pengusaha Muslim se-Asia Tenggara. "Pada kegiatan ini telah dihadiri 11 negara yakni Malaysia, Brunei, Timor Leste, Kamboja dan beberapa negara lainnya," kata dia.

Dia menyebutkan beberapa negara yang tidak bisa hadir seperti Filipina, Thailand, Myanmar, dan Laos karena baru pertama kali diadakan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement