Rabu 27 Nov 2019 10:13 WIB

Dompet Dhuafa Resmikan Masjid Batu Hideung Banten

Dompet Dhuafa Banten juga meluncurkan progam Gerakan Maghrib Mengaji.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Diskusi dakwah di masjid (ilustrasi)
Foto: Republika TV
Diskusi dakwah di masjid (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dompet Dhuafa Cabang Banten bersama ratusan da'i dan warga Desa Cikujang, Kecamatan Panimbang, Pandegelang, Banten, berkumpul di Masjid Batu Hideung meresmikan Masjid Batu Hideung Jumat (22/11) . Semenjak diterjang bencana tsunami pada akhir 2018 lalu, warga tidak memiliki fasilitas beribadah. 

"Kami ucapkan selamat kepada warga kampung Batu Hideung. Kami harap masjid ini bisa terus ada, bukan karena bangunannya, namun dihidupkan oleh warga dan juga siapapun yang hadir melalui ibadah dan kegiatan positif lainnya," kata Pimpinan Dompet Dhuafa Banten, Mokhlas Pidono, dikutip dari laman resmi Dompet Dhuafa Rabu (27/11).

Baca Juga

Nama Batu Hideung diambil dari nama kampung tempat masjid itu berdiri. Simbolis peresmian dilakukan dengan pembacaan do'a, pukul bedug, lantunan ayat suci Alquran. Warga juga melaksanakan shalat berjamaah di masjid tersebut.

Sebelumnya jarak masjid terdekat masih terlampau jauh. Untuk itu kehadiran masjid pun menjadi angin segar atas kebutuhan spiritual warga sekitar.

Berada di posisi strategis, di wilayah yang menghubungkan Tanjung Lesung dengan Kecamatan Sumur, dua destinasi wisata unggulan Banten. Masjid Batu Hideung diharapakn juga bisa menjadi daya tarik pelancong, serta meningkatkan ekonomi warga sekitar melalui pariwisata.

"Masjid ini berada pada posisi yang strategis, menghubungkan antara Tanjung Lesung dengan Kecamatan Sumur. Para pelancong yang sedang dalam perjalanan, juga sangat bisa mampir di masjid ini, terlebih masjid ini langsung menghadap pantai yang asri," ucap Mokhlas.

Berkapasitas 200 jamaah, masjid Batu Hideung berhasil berdiri dengan kerjasama banyak pihak. Dompet Dhuafa berhasil mengajak berbagai lapisan, seperti tokoh setempat, warga sekitar, dan berbagai komunitas yang bahkan jauh dari lokasi.

"Jadi kami membangun masjid ini untuk masyarakat yang terdampak tsunamidengan berkapasitas sekitar 200 jamaah. Banyak komunitas yang terlibat, ini membuktikan bahwa bagi warga, mereka tidak sendiri, setelah diterjang tsunami, banyak yang peduli, bahkan hingga hari ini," ucap Manajer Progam Dompet Dhuafa Banten, Fita Berliana.

Selain simbolis peresmian masjid, Dompet Dhuafa Banten juga meluncurkan progam Gerakan Maghrib Mengaji, dengan penempatan 100 Da'i untuk berdakwah ke berbagai pelosok kampung di Banten. Setelah acara selesai, tim Dompet Dhuafa Banten juga ikut membagikan paket sembako dan paket makanan yang dimasak di Dapur Keliling kepada warga sekitar yang juga merupakan korban tsunami 2018 lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement