Rabu 20 Nov 2019 17:27 WIB

BWI Ajak Anak Muda Jadi Dai dan Duta Wakaf

Majelis Reboan Hidayatullah kupas ide, wacana dan manifestasi ekonomi umat.

Komisioner Badan Wakaf Indonesia,Iwan Agustiawan Fuad.
Foto: Dok Hidayatullah
Komisioner Badan Wakaf Indonesia,Iwan Agustiawan Fuad.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakaf sebagai potensi umat Islam yang begitu besar dan strategis dalam mendorong kemajuan umat secara komprehensif membutuhkan edukasi masif di tengah-tengah umat.  Termasuk ke kampus-kampus. Hal ini penting  agar generasi milenial paham dan tergerak mengamalkan wakaf.

"Wakaf itu dimulai dari anak muda. Kalau lihat sejarahnya nanti kenapa Badan Wakaf Indonesia (BWI) itu punya program Wakaf Go to Campus. Jadi masuk ke kampus-kampus karena untuk melahirkan dai-dai wakaf, duta-duta wakaf dari kalangan kampus," terang Iwan Agustiawan Fuad,  komisioner Badan Wakaf Indonesia dalam Majelis Reboan DPP Hidayatullah di Jakarta, Rabu  (20/11).

Iwan memberikan alasan mengapa harus ke kampus alias anak muda untuk mendorong wakaf lebih progressif.

"Faktanya yang bisa menyelesaikan persoalan yang sangat strategis itu anak muda. Abu Jahal itu dikalahkan oleh anak yang usianya 13-14 tahun. Kemudian (pembebasan) Konstantinopel di Istanbul, Baitul Maqdis juga semua dilakukan oleh anak-anak muda yang power-nya cukup tinggi," imbuhnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

photo
Suasana Majelis Reboan DPP Hidayatullah, Rabu (20/11).

Iwan mendorong agar kaum Muslimin segera sadar dan menggerakkan ekonomi umat melalui wakaf.

"Karena sejarahnya pada saat peradaban Islam jaya, budaya wakaf ini tercatat sangat tinggi. Di sini kita menghadapi tantangannya sekarang," tegasnya.

Majelis Reboan adalah forum  berbagi informasi serta pengalaman perihal ekonomi keumatan. Program ini berlangsung setiap hari Rabu setiap pekan dan langsung dinahkodai oleh Ketua Bidang Ekonomi DPP Hidayatullah, Asih Subagyo.

"Majelis ini kita dedikasikan bagi kemajuan ekonomi umat baik dalam tataran ide, wacana maupun manifestasi secara nyata di tengah-tengah umat. Tujuannya, agar ada gerakan kolaboratif dalam membangun ekonomi umat," tutupnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement