REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar acara kebangsaan dan doa bersama untuk negeri di Gedung Merah Putih, KPK pada Rabu (20/11)
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, para pegawai KPK memenuhi ruangan aula di gedung KPK. Mereka mendengarkan kajian yang dibawakan KH Ahmad Muwafiq, atau yang akrab disapa Gus Muwafiq.
Dalam ceramahnya, Gus Muwafiq, mengatakan bangsa ini memang harus dijaga bersama-sama karena yang lahir di bangsa ini multi suku, multiras dan multibangsa. Untuk kelahiran di bangsa ini sesuatu yang tidak bisa ditawar. Dengan begitu, hal yang harus dilakukan adalah toleransi antarumat beragama.
“Mengapa kami mesti lahir di sini? Sesuatu yang tidak bisa kami tawar itulah yang harus kami jaga dengan benar-benar. Ada beberapa bangsa yang cuma satu tapi pecah jadi puluhan negara. Tapi bangsa kami ini, puluhan bangsa yang mampu bersatu dalam satu negara,” kata dia.
Kemudian, dia melanjutkan dalam kehidupan tidak boleh rasis dan harus tetap menghargai sesama agama dan bersyukur. Lalu, sebagai orang Indonesia harus bangga terhadap negaranya sendiri karena memiliki sumber daya alam (SDA) yang berlimpah, berbagai macam suku, agama, dan bahasa.
Gus Muwafiq menambahkan untuk menghadapi permasalahan bangsa harus ada penyelesaian. Jika terjadi pertikaian itu wajar saja terjadi. Namun, nanti akan berdamai lagi. Dari zaman nenek moyang perbedaan pendapat itu wajar. Yang penting bisa diselesaikan secara damai.
Selain itu, Gus Muwafiq menjelaskan zaman sekarang perempuan bisa melakukan apa saja. Sehingga laki-laki saat ini tidak berani melakukan hal-hal yang menyimpang. “Perempuan sekarang bisa semuanya. Laki-lakinya mau kawin lagi terus perempuannya tidak mau. Ya laki-laki tidak bisa apa-apa. Perempuan Indonesia mandiri dan berani,” kata dia.
Tidak hanya itu, dia juga tidak habis pikir jika ada peraturan wisatawan yang memasuki Indonesia apalagi wilayah pantai harus berjilbab. Padahal, mereka hanya bertujuan untuk wisata. Jangan sampai membuat peraturan yang merugikan Indonesia.
“Jadi, gini loh bangsa Indonesia itu unik. Apalagi zaman sekarang banyak generasi milenial, kalau membuat peraturan harus masuk akal dan juga selalu toleransi walaupun beda agama, bahasa, dan suku. Itu yang harus diingat,” ujar dia.
Ulama KH. Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq memberikan tausiyah saat kegiatan Silaturahmi Kebangsaan dan Doa Bersama untuk Negeri di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (20/11).
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo, mengatakan saat ini harus sepakat dengan dasar Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Lalu, dia mengingatkan harus selalu bersatu walaupun berbeda agama dan suku di Indonesia. Sehingga kehidupan bangsa dan negara damai dan tenteram.
“Dengan kesibukan yang luar biasa Gus Muwafiq kesempatan hadir disini. Saya harap dengan adanya acara ini. Kami bisa sama-sama menegakkan hukum secara inklusif serta menunjukkan independensi dan imparsial kami,” katanya saat sambutan di gedung KPK, Jakarta Selatan.
Kemudian, dia melanjutkan jangan sampai Indonesia terpecah belah seperti kejadian pada 1991 yaitu pembubaran Yugoslavia. Mereka bubar karena perbedaan agama dan suku. Maka dari itu, dari sekarang harus menanamkan di siri sendiri kalau semua itu bersaudara dan saling menghargai.
Dia menambahkan dengan adanya acara ini diharapkan seluruh pegawai KPK menyadari dan memperkuat integritas dan hidup dalam toleransi yang kuat. “Harapannya semua pegawai KPK ini menegakkan NKRI dan memiliki independensi,” katanya.