Kamis 24 Oct 2019 23:46 WIB

400 Kerbaunya Hilang, Tokoh Sufi ini Malah Merdekakan Budak

Kehilangan kerbau tak membuat Basyir bersedih diri.

Kerbau (ilustrasi)
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Kerbau (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Dari Abu Sa'id dan Abu Hurairah RA dari Nabi SAW, ia bersabda: "Seorang Muslim yang tertimpa kecelakaan, kemelaratan, kegundahan, kesedihan, kesakitan, maupun kedukacitaan, walaupun hanya tertusuk duri, niscaya Allah akan mengampuni dosanya sesuai apa yang menimpanya." (HR Bukhari dan Muslim).

Hadis tersebut mengabarkan bahwa setiap cobaan yang Allah berikan selalu mengandung hikmah dan kebaikan. Siapa yang ditimpa cobaan hendaknya ia merenungkan apa arti semua itu. Ketika Allah mendatangkannya kepada kita, tiada lain merupakan bukti kecintaan-Nya dan Dia sungguh ingin mengangkat derajat kita.

Baca Juga

Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi orang baik, maka diberikan cobaan kepadanya." (HR Bukhari). Kehilangan orang tercinta, ditimpa penyakit, hartanya diambil orang, atau musuh-musuhnya melecehkan, semua itu sangatlah menodai hidup dan menggoyahkan hati. Dalam menyikapinya, tak ada jalan lain selain bersabar dan berserah diri secara total kepada Allah serta terus memohon kepada-Nya jalan keluar.  

Dunia ini merupakan panggung cobaan dan ujian. Berbagai cobaan hidup datang dari Allah untuk mengukur seberapa besar keimanan dan kesabaran kita. Semua cobaan akan menjadi ringan jika tahu pahala yang terselip di baliknya. Beruntunglah bagi kita yang mau bersabar dan ridha atas apa yang ditetapkan-Nya. 

Ada sebuah kisah tentang Basyir al-Thabari. Suatu ketika tentara Romawi merampas kerbau-kerbaunya yang berjumlah sekitar 400 ekor. Para hamba sahaya menemuinya dan berkata, "Tuan, kerbau-kerbau itu hilang." Basyir pun berkata, "Kalau begitu, pergilah kalian. Karena kalian telah merdeka di hadapan Allah." Mendengar hal itu, anaknya ber kata, "Ayahku, kita jatuh miskin!" Basyir menjawab, "Biarlah, anakku. Sesungguhnya Allah sedang mengujiku dan aku ingin menambahnya." 

Dari kisah itu, kita bisa belajar bahwa mukmin sejati akan selalu memantapkan imannya. Tegar menghadapi cobaan-cobaan besar. Tak terdengar dari mulutnya keluhan-keluhan mengiba. Hatinya tenang tidak menggerutu. Ia yakin cobaan itu pasti segera hilang dan diganti dengan kebaikan. 

Allah berfirman, "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (QS al-Zumar:10). Kesabaran pulalah yang membuat para nabi dan rasul mendapatkan derajat yang mulia dan menjadi ke kasih Allah. Oleh sebab itu, jika kita paham pasang dan surutnya lautan kehidupan, tentu tahu bagaimana harus bersabar.

 

 

 

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement