Senin 18 Nov 2019 11:30 WIB

Az-Zikra: Manfaat Zikir Memengaruhi Hati dan Jiwa

Dzikir Nasional adalah kegiatan yang sangat bagus dan baik.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Dzikir Nasional
Foto: Republika
Dzikir Nasional

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Yayasan dan Pesantren Az-Zikra yang didirikan almarhum KH Muhammad Arifin Ilham selalu mendukung kegiatan Dzikir Nasional. Az-Zikra menyampaikan bahwa manfaat dzikir mempengaruhi hati dan jiwa manusia. 

Sebagaimana diketahui Dzikir Nasional rutin diselenggarakan Republika di Masjid Agung At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) setia malam pergantian tahun. Berbagai kegiatan Islami memeriahkan acara yang puncaknya Dzikir Nasional. 

Mudir 'Aam Pesantren Az-Zikra, KH Muhammad Abdul Syukur Yusuf menyampaikan, Dzikir Nasional adalah kegiatan yang sangat bagus dan baik. Kegiatan yang bagus dan baik ini sudah rutin dilaksanakan oleh para pendahulu salah satunya murabbi KH Muhammad Arifin Ilham.

KH Abdul yang akan memimpin Dzikir Nasional ke-17 ini menceritakan banyak jamaah yang tersentuh hatinya saat mendengar lantunan dzikir dan doa dari murabbi KH Arifin Ilham di Masjid Agung At-Tin. "Artinya dzikir bukan hanya seremonial tapi bisa berpengaruh hati dan berpengaruh pada jiwa seseorang," kata KH Abdul kepada Republika di Pesantren Az-Zikra Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Ahad (18/11).

 

Ia menerangkan, berdzikir artinya mengingat Allah SWT. Dengan dzikir bisa memperkuat ingatan manusia kepada Allah. Maka mari perbanyak menyebut nama Allah sambil praktik melakukan berbagai macam amal shaleh kepada Allah

Ia menyampaikan bahwa umat Islam bisa memulainya dengan merenung, mengingat dan menyebut nama Allah. Dalam prosesnya nama Allah akan mengakar dalam diri seseorang yang senantiasa berdzikir. Sehingga setiap perbuatannya berbuah menjadi amal shaleh.

Mengenai Dzikir Nasional ke-17 yang mengusung tema 'Membangun Generasi Indonesia yang Unggul'. KH Abdul mengatakan, generasi unggul adalah generasi yang kembali kepada fitrahnya. "Generasi unggul kembali kepada aslinya, (generasi unggul tahu dirinya) diciptakan oleh Allah dan menjadi hamba Allah," ujarnya. 

Ia menyampaikan, generasi unggul paham tugas hidupnya untuk mengabdi kepada Allah. Generasi unggul menyadari setiap pekerjaan, aktivitas ekonomi dan usaha membangun negara sebagai pengabdian kepada Allah

"Jadi kalau kita sudah kembali kepada fitrah, kembali kepada sunah, kembali kepada petunjuk ulama, mengikuti Rasul, cinta kepada Allah, itu generasi yang terbaik (unggul) Insya Allah," jelasnya. 

KH Abdul juga mengajak kepada seluruh kaum Muslimin untuk memanfaatkan waktu pergantian tahun dengan positif. Salah satunya dengan mengikut Dzikir Nasional bersama-sama mengingat Allah sambil muhasabah untuk hidup lebih baik di masa yang akan datang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement