Selasa 19 Nov 2019 10:55 WIB

ACT Kirimkan Bantuan Pangan Keluarga di Pedalaman Papua

Bantuan diserahkan di pedalaman di distrik Assotipo, Hitigima, Jayawijaya.

Rep: Rossi Handayani / Red: Dwi Murdaningsih
Warga Desa Maru, Pulau Pura, Alor, NTT, menerima paket bantuan pangan ACT, Ahad (3/6).
Foto: Republika/Kamran Dikarma
Warga Desa Maru, Pulau Pura, Alor, NTT, menerima paket bantuan pangan ACT, Ahad (3/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Insani Yardim Vakfi atau IHH mengirimkan paket pangan bagi 165 keluarga prasejahtera di pedalaman Papua, pada Ahad (17/11). Bantuan diserahkan di pedalaman di distrik Assotipo, Hitigima, Kabupaten Jayawijaya.

"Jaraknya lebih kurang 12 kilometer dari Kota Wamena, tak ada jalan beraspal, faktor keamanan juga perlu diperhitungkan untuk sampai ke sana," ungkap tim ACT, Apiko Joko Mulyono yang bertugas mengirimkan bantuan ke Assotipo, dikutip dari laman resmi ACT.

Baca Juga

Dari Bandar Udara Wamena, supir taksi juga kerap menolak untuk menuju lokasi pedalaman di distrik Assotipo, Hitigima, Kabupaten Jayawijaya karena prasarana jalan menjadi alasannya. Mereka harus menggunakan mobil berpenggerak empat roda untuk bisa melewati jalan berbatu, dan terjal serta sungai tanpa jembatan.

Di daerah tersebut terdapat perkampungan yang diisi oleh warga asli Papua beragama Islam. Tinggal di daerah terpencil di sekitaran lembah baliem memaksa mereka hidup dengan keadaan yang serba terbatas, termasuk ketersediaan pangan serta perekonomian yang masih lemah.

 

Sambutan hangat pun datang dari warga setempat saat tim ACT datang. Paket yang berisi bahan makanan kemudian diserahkan ke warga setempat. "Paket pangan ini semoga dapat menunjang kehidupan warga di pedalaman Papua, ACT juga mendistribusikan paket pangan di wilayah Kota Wamena bagi mereka yang beberapa waktu lalu terdampak konflik," kata Apiko.

Kedatangan tim ACT di Jayawijaya merupakan tindak lanjut penanganan pascakonflik sosial yang terjadi di Wamena beberapa bulan lalu. Walau keadaan dinyatakan telah mulai kondusif, kewaspadaan masih diperlukan. Hal ini juga yang membuat aktivitas masyarakat, termasuk perekonomian yang menunjang kebutuhan pangan, belum sepenuhnya pulih seperti semula.

Bersama lembaga kemanusiaan asal Turki IHH, 165 paket pangan didistribusikan di Jayawijaya. Sebanyak 25 paket di antaranya diberikan warga di pedalaman Assotipo, sedangkan sisanya dibagikan ke warga terdampak konflik sosial di Kota Wamena.

Selain itu, ACT bersama IHH juga mengadakan makan bersama jamaah shalat Jumat di salah satu masjid besar di Wamena, Jumat (15/11) lalu. Sebanyak 800 porsi dihidangkan bagi warga setempat.

Salah satu warga Wamena, Lea Lokobal mengatakan, kegiatan yang digelar ACT sangat membantu warga, khususnya di kota Wamena yang baru saja dirundung konflik. "Santap bersama ini mampu merekatkan kembali persaudaraan antarwarga Wamena," ungkap Lea.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement