Kamis 07 Nov 2019 23:25 WIB

Tertarik Kerukunan Sulteng, FKUB Gorontalo Studi Banding

Sulteng menerapkan lima stretegi jaga kerukunan.

Kerukunan Beragama (Ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Kerukunan Beragama (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALU— Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Gorontalo mempelajari program pembinaan dan peningkatan kualitas kerukunan antaragama yang digagas FKUB Sulawesi Tengah.

“FKUB Gorontalo dan Kabupaten Boalemo ingin mempelajari, mengetahui program-program pembinaan umat antaragama yang dilaksanakan FKUB Sulteng, lewat berbagi,” ucap Sekretaris FKUB Sulteng, Muhtadin Dg Mustafa, di Palu, Kamis (7/11).

Baca Juga

Muhtadin mengatakan, FKUB Gorontalo dan FKUB Kabupaten Boalemo, telah duduk bersama dengan FKUB Sulteng, Kanwil Kemenag Sulteng dan Kemenag Kota Palu, membahas program-program pembinaan untuk peningkatan kualitas kerukunan antaragama di Kantor Kemenag Kota Palu, Rabu (6/11).

Ketua FKUB Kabupaten Boalemo Muh Taufik Kumali membenarkan bahwa maksud kunjungan ke Sulawesi Tengah di Palu, dalam rangka untuk berbagi program peningkatan kualitas kerukunan antaragama.

Selain itu, sebut Taufik Kumali, kunjungan rombongan juga sebagai bentuk dukungan moril kepada masyarakat Kota Palu, Sigi dan Donggala yang terdampak bencana 28 September 2018, untuk terus bangkit membangun ekonomi.

“Kami telah melihat secara langsung dampak dari bencana tersebut terutama tempat-tempat ibadah baik masjid maupun gereja yang rusak karena bencana,” sebut dia. Ketua FKUB Sulteng, Prof KH Zainal Abidin, mengemukakan FKUB Sulteng sebagai langkah awal melaksanakan program cinta kerukunan (Muhibbah kerukunan), yakni mengunjungi majelis-majelis atau pimpinan dan pengurus serta jemaat di setiap rumah ibadah semua agama.

“FKUB Sulteng melakukan berbagai program-program, baik program mandiri maupun program kemitraan antara lain program “muhibbah kerukunan” yang baru saja selesai dilaksanakan, dalam bentuk kunjungan dan dialog dengan para pimpinan majelis agama dan umatnya guna memperkuat trilogy kerukunan (kerukunan inter umat beragama, antara umat beragama dan umat beragama dengan pemerintah),” sebutnya.

Program-program tersebut, kata dia, dimaksudkan untuk membangun kehidupan beragama yang humanis inklusif, guna mencegah gerakan intoleran, radikalisme, dan terorisme. 

Untuk mencapai maksud tersebut, kata dia, maka setiap umat beragama harus mengedepankan lima strategi yakni, memahami perbedaan, mengedepankan persamaan, saling memahami dan saling percaya, moderasi beragama (adil dan toleran) dan adanya kesadaran global. 

Kepala Kanwil Kemenag Sulteng, Rusman Langke, berharap pertemuan para pihak FKUB tersebut akan semakin memberikan semangat berorganisasi di FKUB dan mendapatkan ide-ide cerdas, yang nantinya akan diimplementasikan dalam bentuk program-program FKUB, khususnya menyangkut pembinaan kehidupan umat beragama.

Rombongan FKUB dari Provinsi Gorontalo tersebut sebanyak 30 orang yang terdiri dari FKUB Provinsi Gorontalo sebanyak tujuh orang dan FKUB Kabupaten Boalemo sebanyak 23 orang.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement