Rabu 13 Nov 2019 00:34 WIB

Situs Permakaman Muslim di Cape Town Dirusak

Pemakaman yang dirusak adalah tokoh Auliya Sayed Abdul Haq al-Quadri.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Muslim di Cape Town, Afrika Selatan.
Foto: guardian.co.uk
Muslim di Cape Town, Afrika Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID,CAPE TOWN --Situs pemakaman Muslim di kaki Gunung Table di Deer Park, Cape Town, Afrika Selatan, telah dirusak. Pemakaman yang dirusak adalah tempat peristirahatan tokoh Auliya Sayed Abdul Haq al-Quadri.

Tokoh masyarakat setempat, Mahmud Limbada mengatakan, ada kotoran yang dioleskan pada sebagian dinding di sekitar situs pemakaman, dan besi penyangga yang berada di sekitar kuburan telah terputus.

Insiden perusakan tersebut terjadi selang sepekan sejak kejadian di Makam Muslim Muslim Mowbray, di mana sekitar 80 batu nisan dikeluarkan dari kuburan dan ditempatkan di simbol seperti salib di kuburan. Saat ini perbaikan belum dapat dilakukan karena warga ingin penyelidikan polisi selesai terlebih dulu.

"Ketika kami dihubungi tentang insiden itu, dua anggota kami bergegas untuk melihat apa yang terjadi. Mereka ingin segera memperbaikinya. Tetapi kami memutuskan untuk melibatkan polisi sehingga mereka dapat menyelidikinya," tutur dia seperti dilansir dari laman IOL.CO.ZA, Selasa (12/11).

Limbada mengungkapkan, ini adalah kuburan lain yang dirusak oleh orang yang berperilaku seperti setan. "Kami percaya itu bisa menjadi setan karena apa yang terjadi di Mowbray, dan fakta bahwa tidak ada yang dicuri. Jika itu orang yang tinggal dekat dengan gunung, mereka akan mencuri logam atau sesuatu," katanya.

Pada insiden lain, lanjut Limbada, ada gelandangan yang mencuri kulit domba dari kubur. "Kami tidak keberatan karena itu untuk mereka sendiri agar tetap hangat. Tapi menodai kubur itu salah. Kami merasa jijik dan berkecil hati," ucapnya.

Menurut Limbada, perusakan tersebut bukan wujud serangan terhadap Islam. Dia meyakini mereka menodai situs Mowbray karena itu adalah satu-satunya kuburan di daerah di mana orang-orang itu beroperasi, dan dekat dengan daerah perumahan.

"Sama dengan situs ini (situs pemakaman di kaki Gunung Table), bukan karena ini makam (seorang) Muslim. Tapi karena daerah (pemakaman) itu yang terletak di ruang publik dan itu adalah makam orang suci yang diakui," katanya.

Juru bicara regional SANParks Lauren Howard-Clayton mengaku mengetahui insiden tersebut. "Sebagai Taman Nasional Table Mountain, kami tidak memaafkan vandalisme dan kami akan meningkatkan visibilitas di area tersebut," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement