Qanaah ala Rasulullah SAW Dalam buku Kisah Nur dan Teladan Buat Perindu Surga, Volume 1, diceritakan Nabi Muhammad hidup dengan sangat sederhana. Suatu hari Rasulullah ber istirahat di rumahnya sambil ber baring di atas tikar yang terbuat dari daundaun tamar (palem).
Dalam hadis Ibnu Abbas, Umar bin Khattab datang ketika Rasul sedang tidur di atas tikar yang membuat bekas pada kulit beliau di bagian sisi. Sontak Umar pun berkata, Wahai Nabi Allah! Andaikan engkau menggunakan permadani tentu lebih baik dari tikar ini.
Beliau pun bersabda: Apa urusanku terhadap dunia? Permisalan antara aku dan dunia bagaikan seorang yang berkendaraan menempuh perjalanan pada siang hari yang panas terik, lalu ia mencari teduhnya di bawah pohon beberapa saat di siang hari, kemudian ia istirahat di sana lalu meninggalkannya (HR at- Tirmidzi 2/60, al-Hakim 4/310, Ibnu Majah 2/526, disahihkan al-Albani dalam Silsilah ash-Shahihah 1/800).
Dalam suatu peristiwa lain pula, ketika Rasulullah menikahkan putrinya, Fatimah, dengan Ali bin Abi Talib. Pada masa itu, Rasul menjemput Abu Bakar, Umar, dan Usamah untuk membawakan perlengkapan pernikahan Fatimah. Mereka bertanya-tanya apakah yang disiapkan oleh Rasulullah untuk putri tercinta dan menantunya yang tersayang itu? Ternyata, Rasulullah hanya menyiapkan gandum yang telah digiling, kulit binatang yang disamak. Ketika mengetahuinya, Abu Bakar menangis.
"Ya Rasulullah, hanya inikah persiapan untuk Fatimah?" tanya Abu Bakar tersedu-sedan. "Ini sudah cukup bagi orang yang berada di dunia," jawab Rasulullah menenangkannya. Kemudian, Fatimah keluar dari rumah dengan memakai pakaian pengantin yang cukup bagus, tetapi mempunyai 12 tambalan, tanpa perhiasan yang berharga mahal.