Sabtu 02 Nov 2019 14:56 WIB

Agar Anak tak Kecanduan Gawai Menurut Nasyiatul Aisyiyah

Orangtua harus kompak dalam mendidik dan mengasuh anak.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Anak tengah bermain ponsel
Foto: VOA
Anak tengah bermain ponsel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah (NA) Diyah Puspitarini menyebut, orang tua kerap melewatkan aspek rekreasi atau hiburan. Rekreasi tidak dimaknai dengan memberikan akses seluasluasnya kepada anak untuk menggunakan gawai.

Orang tua harus memiliki komitmen dan kompak dalam mendidik dan mengawasi anak, termasuk dalam waktu bermainnya. Dia menilai orang tua juga harus memberikan contoh. Jika anak ingin diajak berbicara, orang tua harus menanggapi dengan sebaik-baiknya.

"Bukan sibuk dengan aktivitasnya atau gawai pribadi. Orang tua bisa menjadi model yang memengaruhi anak," ujar dia.

Diyah pun berharap agar seluruh elemen masyarakat memiliki komitmen tidak selalu memberikan gawai pada anak. Ia me lihat fenomena yang terjadi ada lah saat anak mulai rewel atau menangis, orang tua akan langsung memberikan ponsel pintar agar sang anak diam. Gawai di anggap sebagai satu-satunya so lusi agar anak menjadi lebih te nang.

Peran pemerintah dan lingkungan juga amat dibutuhkan. Dia mengimbau pemerintah bisa mengeluarkan imbauan tentang batas usia anak diperkenankan menggunakan gawai

Selain itu, pemerintah bisa mengeluarkan aturan tentang persebaran ponsel pintar, meng ingat Indonesia men jadi pasar paling tinggi se-Asia Tenggara untuk alat elektronik.

Dari sisi lingkungan sekolah— terutama tingkat SD dan SMP— dia mengimbau agar diberlaku kan larangan membawa ponsel seperti pemberlakuan yang sudah dilakukan di banyak sekolah. Namun, sekolah juga perlu mengedukasi orang tua dan anak terkait kapan waktu yang tepat menggunakan gawai dan berapa lama durasinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement