Selasa 05 Nov 2019 18:00 WIB

Baznas Prediksi Kontribusi Zakat Digital Capai 30 Persen

Dunia perzakatan dituntut untuk terus melakukan inovasi.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Gita Amanda
Direktur Utama Badan Amil Zakat Nasional (Dirut Baznas) Arifin Purwakananta, menerima penghargaan TOP Eksekutif Muslim 2019.
Foto: Dok Baznas
Direktur Utama Badan Amil Zakat Nasional (Dirut Baznas) Arifin Purwakananta, menerima penghargaan TOP Eksekutif Muslim 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Di tengah perkembangan zaman, dunia perzakatan pun dituntut untuk terus melakukan inovasi. Saat ini sejumlah lembaga zakat turut menyediakan layanan lewat digital, salah satunya lembaga Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) juga bekerja sama dengan Gopay menghadirkan inovasi kemudahan berzakat secara digital lewat GoZakat pada Selasa (5/11). Direktur Utama Baznas, M Arifin Purwakananta mengatakan, kontribusi zakat lewat digital akan meningkat di tahun depan.

Baca Juga

"Baznas memprediksi kontribusi saluran digital dapat mencapai 30 persen pada tahun 2020," kata Arifin di Bandung, pada Selasa.

Arifin mengungkapkan, Indonesia memiliki potensi zakat yang cukup besar, bahkan bisa mencapai Rp 252 triliun. Sementara dana zakat yang terkumpul baru sampai Rp 8 triliun.

"Kami sendiri telah melihat tren positif penggunaan sedekah digital oleh masyarakat, di mana pada tahun 2018, pengumpulan zakat dari jalur digital mengalami kenaikan dari dua persen menjadi enam persen," kata Arifin.

Arifin optimis dengan jaringan dan jangkauan Gopay yang hampir di seluruh Indonesia ikut membantu menyebarluaskan semangat zakat ke semua daerah. "Kami yakin bahwa potensi tersebut dapat dimaksimalkan melalui inovasi zakat digital yang dihadirkan oleh Gopay, apalagi mengingat jangkauan pengguna Gopay yang luas di seluruh Indonesia," kata Arifin.

Menurut Arifin, kerja sama dengan Gopay akan mampu mengakomodir tren sedekah digital di masyarakat yang terus menunjukkan grafik yang positif.

Di samping itu, konferensi World Zakat Forum (WZF) ke delapan resmi dibuka oleh Wakil Presiden Indonesia, Maruf Amin di Bandung, pada Selasa. Forum yang dihadiri oleh perwakilan 28 negara ini ingin terus mengoptimalkan peran zakat, melalui tema WZF "Optimizing Global Zakat Role through Digital Technology".

Dalam kesempatan ini hadir Sekretaris Jenderal WZF, sekaligus Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas),  Bambang Sudibyo, Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas, sekaligus Executive Secretary WZF, Irfan Syauqi Beik, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, dan lainnya.

"Tema yang diangkat,"Optimizing Global Zakat Role through Digital Technology", saat di mana teknologi 4.0 semakin dianggap sebagai keharusan dalam industri keuangan, dan dana zakat semakin dianggap sebagai bagian yang sangat penting dan sumber keuangan syariah sosial yang sangat potensial," kata Irfan di Bandung, pada Selasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement