Selasa 05 Nov 2019 06:16 WIB

Cerita Kiai Asad Situbondo: Hewan Pun Bahagia Sambut Maulid

Alam dan isinya bahagia sambut maulid Nabi Muhammad SAW.

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Muhammad (Kaligrafi)
Foto: Wikipedia
Muhammad (Kaligrafi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW akan diperingati umat Muslim se-dunia, tak terkecuali Indonesia. Kelahiran Muhammad SAW bertepatan pada 9 November 2019.  

Terkait hal ini, Wakil pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo, KH  Afifuddin Muhajir pun menceritakan kisah gurunya, KHR As'ad Syamsul Arifin saat akan menghadiri acara maulid Nabi SAW bersama gurunya, Kiai Jazuli Tattango, Proppo Pamekasan.  

Baca Juga

Saat itu, menurut Kiai Afif, Kiai As'ad diajak Kiai Jazuli untuk menghadiri undangan acara maulid Nabi SAW menggunakan delman. Sepanjang perjalanan, tampak Kiai Jazuli begitu antusias untuk menghadiri acara peringatan kelahiran Nabi Muhammad tersebut.  

Bahkan, Kiai Jazuli sampai tertawa lantaran sangat bahagia. Melihat keanehan tersebut, Kiai As’ad muda pun bertanya tentang alasan kebahagiaan yang ditunjukkan gurunya tersebut. Kemudian, Kiai Jazuli pun menjawab bahwa alasan dirinya bahagia karena kayu dan seluruh hewan juga melaksanakan peringatan Maulid Nabi.  

 

"Ini perhatikan, kayu-kayu hingga seluruh hewan sekarang sedang bahagia melaksanakan Maulid Nabi," kata Kiai Afif saat menirukan jawaban Kiai Jazuli, seperti dilansir situs resmi Ma'had Aly Situbondo, Selasa (5/11).  

Kisah yang diceritakan Kiai Afif tersebut memang di luar nalar manusia biasa. Cerita tersebut merupakan perkara yang dalam tasawuf hanya bisa dialami oleh hamba-hamba Allah SWT yang memiliki hati bening dan bersih. 

Dari cerita tersebut semakin jelas bahwa kehadiran Nabi Muhammad di dunia merupakan karunia bagi seluruh alam. Karena itu, sebagian besar umat Islam di Indonesia pun memperingati Maulid Nabi dengan cara yang beragam sesuai dengan tradisi daerahnya masing-masing.   

Memang sudah sewajarnya setiap Muslim merasa bahagia dengan hadirnya Nabi Muhammad. Sayyid Muhammad ibn Alawi al-Maliki berkata, “Tidak layak seseorang yang berakal bertanya “Mengapa kalian memperingati maulid?”. Karena seolah-olah ia bertanya “Mengapa kalian bergembira dengan adanya kelahiran Nabi?”. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement