Senin 04 Nov 2019 17:03 WIB

NPC Serahkan 150 Kantong Darah untuk Warga Gaza

Kantong darah hasil dari pendonor warga Gaza.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
ilustrasi kantong darah
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
ilustrasi kantong darah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Yayasan Nusantara Palestina Center (NPC) menyerahkan 150 kantong darah kepada warga Gaza melalui perwakilan pemerintah Palestina, Senin (4/11). Sebanyak 150 kantong darah tersebut berasal dari pendonor yang berasal dari pemuda warga Gaza.  

Aktivis dan relawan asal Indonesia yang bertugas di jalur Gaza, Abdillah Onim, menyampaikan bahwa aktivitas donor darah rutin dilakukan NPC. Kantong-kantong darah itu ditujukan bagi para pasien di sejumlah rumah sakit di Gaza, baik yang menjadi korban penyerangan Israel maupun yang menjadi pasien akibat penyakit bawaan.  

Baca Juga

"Donor darah ini memang bakti sosial yang rutin kita laksanakan, berkali-kali pemerintah Palestina meminta kami untuk melakukan program donor darah. Alhamdulillah, sudah diserahkan 150 kantong," kata Onim saat dihubungi Republika.co.id, Senin (4/11). Dia menjabarkan 150 kantong darah itu semuanya akan dipasok ke RS As-Syifa dan akan disalurkan ke pasien korban perang. 

Seperti diketahui, pascaserangan tentara Israel selama dua hari berturut-turut ke Gaza, sejumlah rumah sakit di jalur Gaza tempat evakuasi para korban mengalami krisis obat-obatan dan juga kebutuhan darah. Krisis ini terjadi lantaran minimnya akses jalur terbuka yang diblokade Israel sejak 2006 lalu.  

Menurutnya, serangan terhadap warga Gaza oleh Israel bermula dari aksi demonstrasi terkait Perjanjian Balfour, Jumat (1/11). Perjanjian Balfour merupakan sebuah pernyataan publik yang dikeluarkan pemerintah Britania saat Perang Dunia I yang mengumumkan dukungan dan klaim pendirian tanah air bagi orang Yahudi di Palestina.   

Di mana wilayah tersebut saat itu merupakan sebuah kawasan Utsmaniyah dengan populasi minoritas Yahudi. Perjanjian itu kini menjadi polemik karena merenggut hak-hak warga Gaza sebagai penghuni sah tanahnya.  

Demonstrasi yang awalnya berlangsung damai menjadi rusuh setelah tentara Israel menembakkan peluru mematikan ke arah demonstran. Tak hanya itu, tentara Israel juga menyapu para demonstran dengan senjata tajam. 

Melihat masifnya korban-korban yang berjatuhan, para pejuang Palestina membalas serangan tentara Israel dengan menembakkan roket yang tak lama kemudian dibalas bombardir oleh Israel. Di sisi lain Onim menjelaskan rutinitas donor darah terlebih ketika bencana serangan Israel ke warga Gaza terlaksana atas donasi masyarakat Indonesia melalui NPC. 

Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Indonesia yang telah memberikan bantuan moril dan juga materil selama ini kepada Palestina. Pihaknya juga mengajak masyarakat Indonesia lainnya yang ingin ikut serta meringankan beban warga Palestina atas kekejaman Israel

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement