Ahad 03 Nov 2019 06:21 WIB

Sekolah Putri Saudi Luncurkan Proyek Hasilkan Pebisnis

Sekolah putri Arab memberi kesempatan para murid untuk mengembangkan soft skill.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Dwi Murdaningsih
Perempuan Arab Saudi mengenakan abaya
Foto: BBC
Perempuan Arab Saudi mengenakan abaya

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH — Para siswa di salah satu sekolah top Arab Saudi untuk anak perempuan, diberi kesempatan menjadi pengusaha Kerajaan di masa depan dengan menjalankan usaha bisnisnya sendiri. Sekolah Dar Al-Fikr di Jeddah, Saudi meluncurkan inisiatif pendidikan inovatif yang bertujuan mempersenjatai siswa dengan keterampilan penting, agar berhasil di lingkungan tempat kerja.

Dilansir dari Arab News pada Ahad (3/11), program Intrapreneur Dar Al-Fikr (DIP) akan menyediakan lahan untuk perusahaan '20 Formation', yang dikelola dan dijalankan oleh siswa setempat. Direktur Sekolah Dar Al-Fikr dan pendiri DIP, Majdah Afandi percaya, siswa kelas 12 harus terpapar ke bagian praktis dunia, sebelum mencapai tingkat perguruan tinggi. Namun, dia mengakui kerap kesulitan membawa siswa-siswa tersebut keluar sekolah.

Baca Juga

“Oleh karena itu, kami memutuskan untuk membangun ruang kami sendiri dan mencakup semua pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan karyawan mana pun, dengan menawarkan kepada siswa pengalaman penuh keterampilan lunak dalam program tiga kursus,” kata Afandi.

Dia meyakini, tidak peduli berapa banyak kuliah ilmu yang disampaikan kepada siswa, tetapi jika soft skill tidak dipraktikkan dan dialami, maka tidak cukup bermanfaat. Karena itu, sekolah memutuskan menerapkan semua keterampilan yang dibutuhkan negara selama era pertumbuhan tersebut di sekolah.

Manajer proyek DIP, Lujain al-Sarahi mengatakan sekolah memiliki proyek kelulusan tahunan untuk siswa kelas 12, tetapi ingin menjadikan tahun ini lebih menantang. “DIP menawarkan pelatihan internal yang memungkinkan siswa membuka perusahaan di sekolah, bisnis inti dari itu adalah manajemen acara. Ini akan mencakup semua departemen yang diperlukan untuk melayani perusahaan,” ujar Al-Sarahi.

Inisiatif tersebut diyakini sebagai program kelulusan pra-perguruan tinggi pertama yang didirikan di Kerajaan. Program itu melibatkan siswa dalam pekerjaan kursus teoretis dan praktis bersama dengan penelitian tindakan untuk memberi pengetahuan dan keterampilan kepemimpinan yang independen untuk menjalankan bisnis modern.

Program tersebut bertujuan menghasilkan intrapreneur muda yang memahami proyek bisnis dengan menghadirkan para pakar industri luar untuk menilai pekerjaan mereka. Sebanyak 44 siswa telah terdaftar dalam program itu sebagai pekerja magang selama dua hari dalam sepekan. Mereka memegang posisi di perusahaan dan merencanakan acara aktual.

Untuk bergabung dengan perusahaan, siswa harus melalui proses rekrutmen profesional yang mengharuskan mereka menghadiri lokakarya, pekan kerja internal, serta membuat CV dan portofolio sesuai keinginan peran dalam perusahaan.

Laila Shaaban, (17 tahun) salah seorang siswa berharap inisiatif tersebut akan membantunya menentukan jalur karier di masa depan. “Di perusahaan ini, saya bekerja sebagai desainer grafis. Saya akan dihadapkan dengan berbagai bidang pengalaman sehingga saya dapat fokus pada apa yang saya inginkan dan lakukan setelah lulus, baik di perguruan tinggi atau dalam bisnis,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement