Kamis 24 Oct 2019 22:15 WIB

Pemprov Aceh Ajak Santri Kawal Pelaksanaan Syariat Islam

Santri diminta berperan aktif jaga peradamaian Aceh.

Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah (tengah) bersama rombongan ulama dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) memasuki lapangan saat menghadiri apel bersama peringatan Hari Santri Nasional di Banda Aceh, Aceh, Kamis (24/10/2019).
Foto: Antara/Ampelsa
Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah (tengah) bersama rombongan ulama dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) memasuki lapangan saat menghadiri apel bersama peringatan Hari Santri Nasional di Banda Aceh, Aceh, Kamis (24/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH— Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengajak santri mengawal pelaksanaan syariat Islam dan perdamaian di provinsi itu.

"Kami mengandalkan santri mengawal syariat Islam dan perdamaian Aceh. Pelaksanaan syariat Islam dan perdamaian merupakan anugerah terbesar bagi masyarakat Aceh," kata Nova Iriansyah pada upacara Hari Santri ke-5 2019 tingkat Provinsi Aceh yang dipusatkan di Lapangan Blangpadang di Banda Aceh, Kamis (24/10).

Baca Juga

Upacara dengan inspektur Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah. Semua peserta upacara, termasuk Plt Gubernur Aceh dan para undangan mengenakan sarung dan baju Muslim.

Gubernur mengatakan, dayah atau pesantren merupakan tempat santri bernaung dan belajar ilmu agama. Sejatinya, dayah dijadikan sebagai lembaga pendidikan Islam yang rahmatan lil alamin, Islam yang toleran dengan setiap perbedaan.

Pola dialogis, tidak anarkis, dan antikekerasan, menjadi sikap yang bijak dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi, terutama antarumat Islam di Aceh.

Diakui atau tidak, kata Nova Iriansyah, pola kekerasan dan cara-cara anarkis akan dapat mencederai pelaksanaan syariat Islam dan mengganggu perdamaian.

"Sikap bijaksana menjadi kunci penting merawat perdamaian dan mewujudkan keadilan di Aceh. Semangat ajaran ini pula yang memungkinkan santri berkontribusi dalam mengawal dan memperkuat pelaksanaan syariat Islam di Aceh," kata Nova Iriansyah.

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement