Sabtu 19 Oct 2019 10:00 WIB

Belajar Alquran dengan Panggilan Video

Kelebihan mengaji menggunakan panggilan video ada pada kefleksibelan waktu

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Alquran
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Rumah Tajwid Luar Negeri Yumilda Emil menjadi salah satu penerima manfaat teknologi dalam belajar membaca Alquran. Ia termasuk salah satu yang mendorong Ustaz Hartanto Saryono untuk mengadakan kelas mengaji menggunakan panggilan video.

Saat pertama kali belajar Alquran menggunakan layanan panggilan video, ia tidak merasa canggung. Ke bia saannya mengadakan rapat mau pun seminar dengan cara yang sama membuat Yumilda lebih nyaman. "Ngaji pakai video call nggak merasa ada yang aneh, tapi mungkin untuk yang belum terbiasa, awalawal akan berbeda. Karena, meski pun melihat sosok guru ngajinya, tapi kan tidak langsung tatap muka," ujar dia kepada Republika, belum lama ini.

Kelebihan mengaji menggunakan panggilan video ada pada kefleksibelan waktu yang disediakan. Dalam satu kelompok belajar yang diisi delapan hingga sembilan murid dengan satu guru ini, masing-masing akan menyiapkan waktu yang cocok agar dapat belajar bersama-sama. Karena kelompoknya berisi ibu-ibu rumah tangga, biasanya waktu yang dipilih saat anak sudah berangkat sekolah atau pada malam hari saat anak-anak mereka sudah makan dan dalam keadaan santai.

Penggunaan panggilan video juga membuat Yumilda tidak perlu keluar rumah dan menaiki kereta untuk menuju suatu tempat. Saat cuaca tidak mendukung sekalipun, kegiatan belajar Alquran tetap bisa dilakukan.

Untuk kendala, ia menyebut, lebih ke masalah teknis seperti sinyal in ter net. Sinyal yang lemah menyebab kan kualitas video menurun dan me nyebabkan pembelajaran kurang mak simal. Selain itu, sinyal meme ngaruhi siaran tunda video yang dilakukan. Akibatnya, antara suara yang dihasilkan dan gambar yang ada tidak sinkron.

"Jadi, di sini betul-betul dibutuhkan komitmen dan keseriusan dalam belajar, yang betul-betul me ngerti bagaimana adab saat belajar, tentu akan menyediakan waktu selama dua jam dan serius dalam belajar," ujar perempuan yang tinggal di Stuttgart, Jerman ini.

Tidak hanya itu, Yumilda termasuk salah satu yang juga memanfaatkan keberadaan aplikasi Alquran dan terjemahannya. Keberadaan aplikasi tersebut dinilai bisa mempermudah memahami bacaan. "Tapi, saran saya, kalau bisa tetap belajar membaca Alquran ini dengan guru. Kalau pakai aplikasi baca saja kan tidak ada yang mengoreksi bacaan kita kalau salah," lanjutnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement