Sabtu 28 Sep 2019 16:40 WIB

YBM PLN Gandeng BMH Tugaskan 30 Dai Pedalaman

Mereka ditugaskan di daerah 4T (terdepan, terluar, terdalam dan termarginalkan).

Para peserta pelatihan berfoto bersama dengan salah satu nara sumber, Prof Amin Suma.
Foto: Dok YBM PLN
Para peserta pelatihan berfoto bersama dengan salah satu nara sumber, Prof Amin Suma.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – YBM PLN bekerja sama dengan Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) menugaskan 30 dai pedalaman. Para dai tersebut akan dikirim ke berbagai daerah pedalaman di wilayah Indonesia.

Terkait hal tersebut, YBM PLN dan BMH menggelar pelatihan dan penugasan 30 dai ke daerah 4 T (terdepan, terluar, terdalam dan termarginalkan). Pelatihan tersebut diadakan di Museum Listrik dan Energi Baru TMII, Jakarta Timur, 26-28 September 2019.

"YBM PLN memiliki visi merubah mustahik menjadi muzaki melalui pilar dakwah. Alangkah briliannya kegiatan dai, menebar kebahagiaan ridha Ilahi," kata  Irianto Resi, Pengurus Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN dalam sambutannya sekaligus membuka acara pelatihan dan penugasan 30 da'i ke daerah 4T, Kamis (26/9) seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (28/9). 

Pada kesempatan tersebut, YBM PLN melakukan  penyematan sorban secara simbolis  kepada perwakilan da'i dari Palu, Sorong Selatan, Raja Ampat dan Pulau Nias. Juga penyerahan plakat dari YBM PLN kepada PLN dan BMH.

Manajer Pendistribusian dan Pendayagunaan YBM PLN, Suryanto  mengatakan,  melalui pelatihan tersebut, para dai dibekali motivasi, ilmu ilmu dakwah dan kemasyarakatan. Para pemateri adalah  Ustadz Kholidi Asadil Alam (aktor dan pemeran film Ketika Cinta Bertasbih), Ustaz Zainuddin Mussadat (DPP Hidayatullah), Prof Amin Suma (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Ustaz Ahkam Sumadiana dan  Irwan Kelana (redaktur senior Harian Republika). 

Suryanto menambahkan, kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama antara YBM PLN dan Laznas BMH. “Pembinaan ini bertujuan membekali 30 orang dai yang akan ditugaskan ke seluruh wilayah negeri dari Sabang hingga Merauke, khususnya  daerah 4T (terdepan, terluar, terdalam dan termarginalkan). Dengan demikian, PLN tidak hanya menerangi negeri, tapi juga menerangi hati," ujarnya. 

Imam Bari' Wafa Ul Wafa, manajer Museum Listrik dan Energi Baru menuturkan, dai harus memperjuangkan agama, agar banyak masjid banyak jamaah. “Belajar dari suatu masjid di pedalaman yang difungsikan menjadi kandang hewan. Inilah tantangan dai pedalaman,” tuturnya.

photo
Kepala Musium Listrik dan Energi Baru PLN, Ansar menyerahkan kenang-kenangan kepada nara sumber pelatihan, Prof Amin Suma.

Direktur Utama BMH, Marwan Mujahidin  menyampaikan, sasaran wilayah dakwah  BMH selama ini berubah dari 3T (terdepan, terluar, terdalam)  menjadi 4T  (terdepan, terluar, terdalam dan termarginalkan). Dai harus bisa mengurai tantangan di era 4.0," kata Marwan.

Marwan mengemukakan, sasaran wilayah dai pedalaman di antaranya Mentawai, Nias, Merauke, Sentani, Biak, Sorong, Maluku, Manado, Manggarai Timur NTT, Ngada NTT, Pandeglang Banten. 

Suryanto mengungkapkan, selain pembinaan dai, YBM PLN berkomitmen memberikan kafalah kepada dai pedalaman. “Melalui tagline ‘Dai Sahabat Umat’ diharapkan semakin besar sumbangsih YBM PLN untuk kemajuan dakwah Islam,” ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement