Rabu 09 Oct 2019 19:06 WIB

Berkumpul di Unisma, Dosen NU se-Indonesia Ikrar Jaga NKRI

Para dosen NU juga berikrar dakwahkan Islam moderat.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Nashih Nashrullah
Aliansi Dosen Nahada-NU (ADN) mendeklrasikan sejumlah poin dalam mempertahankan kedaulatan dan keutuhan NKRI di Universitas Islam Malang (Unisma), Rabu (9/10).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Aliansi Dosen Nahada-NU (ADN) mendeklrasikan sejumlah poin dalam mempertahankan kedaulatan dan keutuhan NKRI di Universitas Islam Malang (Unisma), Rabu (9/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG – Aliansi Dosen Nahada-NU (ADN) menyatakan sejumlah sikap dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pernyataan yang diungkapkan dosen NU se-Indonesia ini diturunkan ke dalam lima poin.  

Pertama, dosen NU telah menyatakan siap untuk menjaga keutuhan NKRI. Selanjutnya, akan ikut berjuang bersama para ulama dalam menjunjung tinggi Islam Aswaja (Ahlussunah wal Jamaah). "Ketiga, mendidik masyarakat akan senantiasa berpikir dan bersikap moderat dalam Islam," ujar Dewan Penasihat ADN, Profesor Nuhfil Hanani di Universitas Islam Malang (Unisma), Rabu (9/10).    

Baca Juga

Para dosen NU juga siap menyebarkan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam. Terakhir, dia melanjutkan, akan memberikan kontribusi aktif dalam pembangunan nasional melalui tri dharma Perguruan Tinggi (PT). Seluruh poin deklarasi ini diucapkan secara bersamaan dengan para rektor dan dosen NU yang hadir di Unisma.    

Rektor Unisma, Profesor Masykuri, menambahkan keberadaan ADN sesungguhnya menjadi wadah untuk menerapkan prinsip harmoni dan toleransi. Selain itu, juga sikap moderat, proporsional, saling membantu dan menciptakan suasana teduh serta menyejukkan. 

Menurutnya, aspek-aspek ini sangat diperlukan kehadirannya di tengah-tengah suasana transnasional. "Apalagi paham radikal tengah masuk ke Indonesia. Di sini, NU harus merapatkan barisan melalui dosen karena dosen merupakan ujung tombak dalam pembelajaran kepada mahasiswa," katanya. 

Di kegiatan pertemuan para dosen NU se-Indonesia ini, Masykuri mengatakan, mereka nantinya akan mencoba menciptakan suatu formula. Dalam hal ini suatu gerakan pasti para anggota ADN ke depannya. Kemudian memetakan potensi yang dimiliki sehingga konsep yang ditawarkan sesuai dengan Islam Aswaja. 

Di kesempatan lain, guru besar UIN Sunan Ampel Surabaya, Profesor Ridwan Nasir mengungkapkan harapannya kepada para generasi pemuda NU di seluruh Indonesia. Dia mendorong pemuda NU agar memiliki pola nasional, etis, ke-NU-an dan sebagainya. Penekanan ini penting karena pemuda harus menjadi kekuatan iman di masa mendatang.  

Dia juga mengingatkan, para pemuda NU agar menjauh dari segala hal negatif. Sebab, dia memiliki harapan agar mereka kelak dapat mengikuti jejak para kyai dan ulama NU di masa lampau. "Lalu melanjutkan untuk memegang amanah. Jangan sampai lalai dan terperdaya," ujar Ridwan.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement