Kamis 03 Oct 2019 21:20 WIB

Baitul Wakaf Kembangkan Wakaf Sawah Produktif

Hasilnya antara lain akan disalurkan ke Ponpes Tahfizh Alquran Hidayatullah Bekasi.

Baitul Wakaf mengembangkan wakaf sawah produktif.
Foto: Dok Baitul Wakaf
Baitul Wakaf mengembangkan wakaf sawah produktif.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Baitul Wakaf mengembangkan wakaf sawah produktif pada awal Oktober tahun ini. Program wakaf sawah produktif ini merupakan upaya untuk membangkitkan kemandirian pangan bagi pesantren yang merupakan kebutuhan primier bagi para santri. Program ini dimulai dengan pembebasan lahan sawah seluas satu hektar di  Desa Kebayuran, Bekasi, Jawa Barat, Selasa  (1/10).

Direktur Baitul Wakaf, Rama Wijaya menyebutkan, pangan adalah kebutuhan primer bagi semua orang, termasuk pesantren. Namun, tidak semua pesantren diselenggarakan dengan berbayar penuh. Ada yang sebagian gratis, bahkan seluruhnya gratis.  Mereka biasanya membutuhkan operasional dan bantuan pangan dari berbagai pihak. 

Terkait hal tersebut,  maka Baitul Wakaf mendorong solusinya dengan program wakaf produktif. “Wakaf sawah produktif adalah program yang digagas Baitul Wakaf untuk membangun kemandirian pangan pesantren. Sehingga,  pesantren bisa memiliki kemampuan memenuhi kebutuhan pangan santri dan tidak terbebani  minimnya operasional,” tutur Rama  dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (2/10).

Dalam program wakaf produktif ini, Baitul Wakaf mengganden Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfizh Alquran Hidayatullah Bekasi.  Ponpes tersebut menjadi  salah satu mauquf ‘alaihi (penerima manfaat) dari wakaf sawah produktif yang dihasilkan.

Pimpinan Pondok Pesantren Tahfizh  Al Quran Hidayatullah Bekasi, Ustaz MD Karyadi menyebutkan kerja sama dengan Baitul Wakaf dalam pembebasan lahan sawah produktif ini sangat strategis untuk mengembangkan kemandirian. 

“Alhamdulillah, santri yang kami tampung di sini ada 50  orang. Mereka  tidak  semuanya  harus membayar biaya penuh.  Bahkan lebih dari separuhnya gratis. Tapi, semangat belajar dan menghafal jadi komitmen sejak awal. Alhamdulillah, saat ini  tiga orang sudah hafizh. Dengan adanya kerja sama dengan model wakaf produktif seperti ini sudah menjadi jawaban atas doa kami agar kedepan bisa mandiri dalam hal pangan,” ujar Ustaz Karyadi.

Rama mengemukakan, wakaf dengan mengembangkan instrumen ladang pertanian seperti ini adalah perwujudan jaminan pangan yang multimanfaat. Manfaat tersebut  tidak hanya bagi pesantren, tapi juga petani yang bisa terus bekerja menghasilkan upah dan bagi hasil. Selain itu, menjaga lahan pertanian yang subur tidak terkonversi  demi menjaga ketahanan pangan dan lingkungan. 

“Insya  Allah, program ini akan memberikan banyak manfaat bagi pesantren, petani dan masyarakat dan untuk lebih berkembang. Program ini  membutuhkan partisipasi berbagai pihak untuk bisa ikut menunaikan kegiatan berwakaf. Ke depan, insya Allah lebih banyak lahan sawah produktif yang akan dibebaskan. Harapan kami dan para pewakaf ,  semoga  akan semakin besar manfaat yang disalurkan,” papar Rama.   

Ia menyebutkan, sebelumnya Baitul Wakaf telah mengembangkan program wakaf produktif berupa minimarket bekerja sama dengan brand Sakinah Mart di dua titik daerah Surabaya, Sekolah Pemimpin di Depok dan perkebunan agro.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement