Kamis 10 Oct 2019 04:45 WIB

Sahabat Rasulullah yang Bergelar Syahid Berjalan di Bumi

Sahabat Rasulullah SAW tersebut adalah Thalhah.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Peziarah mengunjungi Bukit Rumat di Kompleks Syuhada Uhud, Madinah, Senin (10/9). Di bukit itu bertempat para pemanah Madinah yang meninggalkan posisi saat sedang unggul dalam Perang Uhud.
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Peziarah mengunjungi Bukit Rumat di Kompleks Syuhada Uhud, Madinah, Senin (10/9). Di bukit itu bertempat para pemanah Madinah yang meninggalkan posisi saat sedang unggul dalam Perang Uhud.

REPUBLIKA.CO.ID, Sosok Thalhah bin Ubaidillah, salah satu dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga. Dialah pahlawan Uhud yeng melindungi Rasulullah dan mendapat gelar ‘syahid yang berjalan di muka bumi’. 

Thalhah aktif mengikuti semua perang bersama Rasulullah SAW kecuali Perang Badar. Thalhah dan Sa’id bin Zaid ketika itu diutus Rasulullah dalam sebuah urusan. Namun Thalhah tetap mendapatkan keutamaan ahli Badar dan mendapatkan bagian rampasan perang. Dan sungguh, Perang Uhud adalah perangnya Thalhah. Kepahlawannya gemilang dalam membela Rasulullah dan kaum Muslimin. 

Baca Juga

Peperangan dahsyat yang berkecamuk menjatuhkan syuhada dan korban yang banyak di kalangan orang musyrik Makkah. Kegemilangan hampir tercapai tapi godaan dunia membuat pemanah di bukit tergoda dan tidak mentaati perintah Rasulullah.

Keadaan balik berganti, pasukan kaum Muslimin terdesak dan gugurlah para hafiz. Melihat itu, Thalhah hanya berfokus mencari keberadaan Rasulullah SAW. Dari jauh Rasulullah SAW bercucuran darah, maka dia menerjang kepungan kaum kafir. 

 

Dia meraih Nabi dengan tangan kiri dari lubang tempat kakinya terpesorok. Sambil memapah Rasul yang mulia dengan dekapan tangan kiri ke dadanya, dia membawa Rasulullah ke tampat yang aman. Sementara tangan kanannya mengayun-ayun pedang bagaikan kilat yang menyabet orang musyrik.

Mari dengarkan kesaksian Abu Bakar as-Shidiq tentang kepahlawanan Thalhah di Perang Uhud.  Dari Aisyah dia berkata: Bila disebutkan perang Uhud, maka Abu Bakar selalu berkata:”Itu semua adalah harinya Thalhah! Aku adalah orang yang mendapati Rasul setelah peperangan, maka berkatalah Rasul kepadaku dan kepada Abu Ubaidah ibnu Jarrah: “Tolonglah saudaramu itu (Thalhah)!”

Kami lalu menengoknya, dan ternyata pada sekujur tubuhnya terdapat lebih dari tujuh puluh luka tusukan tombak, goresan pedang dan tancapan panah, dan ternyata pula anak jarinya putus, maka kami segera merawatnya dengan baik.” 

Mereka mengira Thalhah sudah gugur. Ternyata masih hidup. Karena itulah dia diberi gelar “syahid yang hidup”. Gelar itu diberikan Rasulullah melalui sabdanya, “Siapa yang ingin melihat orang berjalan di muka bumi sesudah mengalami kematiannya, lihatlah Thalhah!”

Sejak itu, jika orang membicarakan Perang Uhud di hadapan Abu bakar, Abu bakar selalu menyahut, “Perang hari itu adalah peperangan milik Thalhah seluruhnya.”

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement