Selasa 08 Oct 2019 21:40 WIB

Tiga Tujuan dan Empat Sasaran INCRE 2019, Apa Saja?

ICRE 2019 diselenggarakan Balitbang Kementerian Agama.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Suasana pameran buku pada rangkaian acara 1st International Conference On Religion and Eduction (INCRE) di Bintaro, Tanggerang Selatan, Banten, Selasa (8/10).
Foto: Republika/Prayogi
Suasana pameran buku pada rangkaian acara 1st International Conference On Religion and Eduction (INCRE) di Bintaro, Tanggerang Selatan, Banten, Selasa (8/10).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- The 1st Internasional Conference on Relegion and Education (INCRE) yang diselenggarakan Badan Penelitian dan Pengembangan dan Pelatihan Kementerian Agama dibuka pada Selasa (8/10). Konferensi ini memiliki tiga tujuan dan empat sasaran.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Pelatihan Kementerian Agama, Abdurrahman Mas'ud menyampaikan, diselenggarakannya INCRE bertujuan, pertama, untuk memperkuat sikap moderasi agama di antara negara-negara ASEAN melalui pendidikan agama. Kedua, merumuskan gagasan tentang agama dan pendidikan agama yang mampu merespons tantangan dunia kontemporer.

Baca Juga

"Ketiga, berdialog tentang berbagai pemikiran keagamaan dan pendidikan agama untuk menjawab masalah-masalah saat ini," kata Abdurrahman saat pembukaan INCRE di Hotel Santika Bintaro, Selasa (8/10) malam.

Ia juga menyampaikan empat sasaran kegiatan INCRE. Sasaran pertama, sebagai ajang pertemuan dan komunikasi para pemimpin agama di negara-negara ASEAN. Kedua, untuk mempertemukan gagasan, pemikiran keagamaan dan pendidikan agama dalam menjawab berbagai masalah.

 

Sasaran ketiga, menghasilkan teks kerja sama antara negara-negara ASEAN dalam pengembangan moderasi dan praktik pendidikan keagamaan. Keempat, proses pembentukan indeks internasional.

Abdurrahman menyampaikan, INCRE dihadiri delegasi dari sepuluh negara ASEAN. Di antaranya Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Kamboja, Brunei Darussalam, Myanmar, Laos, dan Timor Leste.

"Kami bersyukur kegiatan INCRE ini mampu menghadirkan 80 paper dari lintas agama setelah diseleksi dari 123 call for paper," ujarnya.

Setelah INCRE dibuka oleh Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin pada Selasa (8/10) malam. Kemudian diselenggarakan sesi pleno pertama INCRE yang menghadirkan dua narasumber.

Pertama, Prof Azyumardi Azra, MA sebagai Guru Besar UIN Jakarta yang menyampaikan makalah Tantangan Pendidikan Karakter di Era Kontemporer Global. Kedua, Prof Abdurrahman Masud yang menyampaikan makalah Membangun Budaya Damai dan Multikulturalisme di Dunia Pendidikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement