Senin 07 Oct 2019 17:33 WIB

ACT Tasikmalaya Salurkan 500 Ribu Liter Air Bersih

Lebih dari 16 kecamatan kekeringan di Tasikmalaya.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Dwi Murdaningsih
ACT Tasikmalaya mendistribusikn air bersih untuk warga terdamak  kekeringan.
Foto: dok. ACT Tasikmalaya
ACT Tasikmalaya mendistribusikn air bersih untuk warga terdamak kekeringan.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Lembaga filantropis Aksi Cepat Tanggap (ACT) cabang Tasikmalaya telah menyalurkan lebih dari 500 ribu liter air bersih ke sejumlah daerah di wilayah Priangan Timur selama musim kemarau 2019. Air bersih itu disalurkan kepada masyarakat yang terdampak bencana kekeringan.

Tim Program ACT Tasikmalaya, Fauzi Ridwan mengatakan, keberadaan air saat ini masih menjadi barang langka bagi sejumlah warga terdampak kekeringan. ACT Tasikmalaya pun secara berkala mengirimkan pasokan air bersih untuk warga terdampak.

Baca Juga

"Mereka di antaranya Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Garut, Kota Banjar, dan Kabupaten Ciamis. Alhamdulillah berkat bantuan semuanya, kami bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) - ACT Tasikmalaya sudah menyampaikan amanah dan mendistribusikan lebih dari setengah juta liter air bersih untuk warga yang terdampak kekeringan di Priangan Timur,” kata dia, dalam keterangan resminya, Senin (7/10).

Menurut dia, Tasikmalaya menjadi tempat yang difokuskan untuk pendistribusian air bersih. Sebab, wilayah Tasikmalaya menjadi salah satu tempat terdampak kekeringan cukup parah. Setidaknya, lebih dari 16 kecamatan mengalami kekeringan dan lebih dari 100 ribu jiwa yang terdampak kekeringan di Tasikmalaya. 

“Tapi kita juga tetap menjangkau daerah yang terdampak kekeringan lainnya seperti di Ciamis, Pangandaran, dan Garut,” kata dia.

Ia menambahkan, pendistribusian air bersih akan tetap berlangsung hingga musim kemarau berakhir. Menurut dia, dalam satu pekan rata-rata ACT mendistribusikan 14 tangki kepada masyarakat.

Tak hanya melakukan distribusi air bersih, ACT Tasikmalaya turut membangun Sumur Wakaf sebagai solusi jangka panjang untuk mengatasi kekeringan. Saat ini sudah ada tiga Sumur Wakaf yang dibangun di Tasikmalaya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, kondisi kekeringan di wilayahnya memang berdampak ke sejumlah warga. Namun, sejak lama pihaknya telah menginstruksikan pemerintah kabupaten/kota untuk mengatasi masalah itu dengan melakukan distribusi air bersih.

"Kota dan kabupaten juga sudah melakukan penyaluran air bersih. Kita semua responsif," kata dia.

Ia menambahkan, masyarakat yang terdampak kekeringan juga mesti mampu berkomunikasi dengan baik dnegan pemerintah. Artinya, jika membutuhkan air bersih harus melapor ke pejabat daerah setempat, seperti ketua RT hingga kepala desa.

"Jangan menunggu tapi diam saja tidak lapor. Karena kita kan terbatas pantauannya," ujar dia.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya telah menyalurkan lebih dari 3,7 juta liter air bersih selama kemarau 2019. Air itu disalurkan di 10 kecamatan yang mencangkup 31 ribu kepala keluarga atau 100 ribu jiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement