Senin 07 Oct 2019 14:16 WIB

Dompet Dhuafa Buat Corner Gizi untuk Pengungsi Gempa Ambon

Anak dan ibu hamil rentan mengalami gangguan terkait gizi dan makanan selama bencana.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah pengungsi korban gempa bumi memperbaiki tenda yang ditempatinya di lokasi pengungsian Desa Waai, Pulau Ambon, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Sabtu (5/10). Para pengungsi tersebut mengungsi ke hutan dan menempati tenda-tenda yang dibangun sendiri pascagempa yang mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya, Kamis (26/9).
Foto: ANTARAFOTO/Izaac Mulyawan
Sejumlah pengungsi korban gempa bumi memperbaiki tenda yang ditempatinya di lokasi pengungsian Desa Waai, Pulau Ambon, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Sabtu (5/10). Para pengungsi tersebut mengungsi ke hutan dan menempati tenda-tenda yang dibangun sendiri pascagempa yang mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya, Kamis (26/9).

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa bersama LKC Dompet Dhuafa menginisiasi Corner Gizi di lokasi pengungsi di Desa Liang, Kecamatan Salahutu, Ambon, Sabtu (5/10), pasca gempa yang terjadi di sana. Inisiasi tersebut muncul melihat rentannya anak dan ibu hamil mengalami gangguan terkait gizi dan makanan selama bencana.

Kabag Program Unggulan LKC Jakarta, Bunga, mengatakan Corner Gizi merupakan aktivitas yang mendukung kecukupan gizi di situasi bencana. Kegiatan ini berfokus pada kelompok rentan seperti bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dan lansia dengan mengunjungi tenda-tenda pengungsi.

Baca Juga

"Kita lakukan konseling menyusui. Sebab ibu menyusui rentan stres di situasi bencana yang mempengaruhi produksi ASI. Jadi diajarkan teknik pijat hormon Oksitosin agar suasana hati ibu bisa lebih ceria," ujar Bunga, dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Senin (7/10).

Selain itu, melalui Corner Gizi itu juga diadakan edukasi terkait makanan instan pada situasi bencana yang rentan terhadap kebersihan dan kecukupan gizi. Karena itulah, para pengungsi diajari cara-cara meminimalisir risikonya dengan mengolah bahan-bahan tersebut menjadi bergizi seimbang.

"Misalnya untuk mie sebagai pengganti karbohidrat, kita sarankan untuk ditambahkan dengan sayur dan telur. Jadi tetap merujuk pada Pedoman Gizi Seimbang. Juga mempertajam pengetahuan ibu terhadap sumber makanan yang bisa dimanfaatkan di situasi darurat," tambahnya.

Corner Gizi DD juga mengadakan demo masak makanan tambahan bagi bayi antara usia 6 bulan - 2 tahun yang harus disesuaikan tekstur makanannya. Selanjutnya, tim DD membagikan makanan tambahan berupa bubur tim, kacang hijau, dan beras.

Selain itu, mereka juga membagikan 23 kelambu untuk penyintas yang memiliki bayi. Sementara itu, Bunga menambahkan ada 98 penerima manfaat untuk seluruh rangkaian kegiatan Corner Gizi di hari pertama kegiatan tersebut digelar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement